Chapter 311

178 33 2
                                    

Saat Penjaga melompat dan berlari keluar, Dahlia memasang wajah cemberut.
"Lihat itu, Apakah Kamu di tegur oleh Pejabat Comode?"

"Saya tidak bisa menghubungi Tuan karena Beliau ada di Istana, tetapi Kepala Pelayan telah memastikan identitas Anda"

"Kalau begitu tuntun Aku ke Pangeran"

"Uhh, karena belum ada perintah dari Tuan, itu agak..."
Penjaga itu menggosok kedua telapak tangannya dan tertawa canggung.

Dahlia mengerutkan kening.
Kita harus mendapatkan Kuda Surgawi dengan segera.
'Aku harus membuktikan bahwa Aku lebih baik dari Elliotte...'

Pedahal tujuan ada di depan mata.
Semakin cepat Aku menyelesaikannya, semakin banyak orang akan memandangku lagi.

'Yang terpenting, Veil...'

Walaupun Mesias yang asli muncul, Aku harus memastikan Veil tidak akan melepaskan-ku.

Dahlia menggigit bibirnya, "Kami itu sudah mengatur janji temu-"

Dahlia mengangkat kepalanya dan berkata, "Tuan Kalian sudah mengatur pertemuan kami. Cepat bimbing Aku ke Pangeran Mercedes!"

Penjaga yang tadinya meminta identitas Dahlia diperiksa untuk berjaga-jaga, berkata dengan ragu, "Kami tidak bisa melakukannya tanpa izin-"

Saat itu, Penjaga yang adu mulut dengan Dahlia sebelumnya, memekik, "Oh tidak, silahkan ikuti Saya!"

"Hei, Apa-apaan kamu!"

"Ini adalah Nona Astra yang asli. Aku sudah berbuat lancang, Aku tidak bisa membuatnya lebih membenciku lagi saat ini!"

"Tapi kita hanya boleh mengantarnya setelah menerima persetujuan Pangeran-"

"Akankah Cucu dari Duke Astra berbohong?"

"Tetap saja, ini..."

"Kamu ingin kepala seseorang di penggal?!"

Saat satu berapi-api, yang lainnya menjadi ragu.

Penjaga yang sebelumnya mengabaikan Dahlia membukakan pintu dan tersenyum, "Masuklah, Saya akan membimbing Anda"

"Ya", Dahlia tersenyum dan masuk ke dalam.

Martha yang menyaksikan ini, sangat gembira.
[Seperti yang di harapkan, Nona dari Klan Astra berstatus tinggi!]

'Tentu saja'

[Sekarang kita hanya perlu mendapatkan Kuda Surgawi dari Pangeran Mercedes]

'Ya!'

Saat Dahlia tiba di depan Pintu utama.
Seorang Pelayan bergegas keluar.

Pria yang tampaknya adalah Kepala Pelayan berkata dengan ragu, "Saya akan membimbing anda ke Paviliun"

Pelayan lainnya memperhatikan, semua orang tampak cemas.

Maka Dahlia bertanya dengan kening berkerut, "Apakah Pangeran ada di Paviliun?"

"Bukan begitu. Pertama-tama, Anda pasti lelah dari perjalanan jauh, mari beristirahat dulu dan berbicara dengan Pangeran nanti-"

"Aku tidak lelah sama sekali, Aku datang dengan Batu Pergerakan. Aku ingin menemui Pangeran segera"

"Namun Pangeran juga perlu bersiap untuk menyambut tamu"

"Apakah Kamu tuli? Mungkinkah semua pekerja disini suka mengulur waktu?"

"B, Bukan begitu..."
Kepala Pelayan menunduk seolah Ia malu.

Dahlia tersenyum lebar
"Kalau begitu tidak masalah. Seperti yang ku-bilang Aku tidak punya banyak waktu"

Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang