Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat II

Chapter 364

Sepanjang jalan menuju restoran, ekspresi Yoo Seeun terlihat aneh. Wajahnya mengatakan, 'Apakah Yoo Hyemin adalah anak macam itu?'

Tentu saja Aku tidak pernah bersikap begini. Dia tidak tahu betapa merindingnya Aku karena hal-hal yang telah ku-alami dari Ibu, Ayah Tiri, dan Nenek.

Dan sekarang Aku mencoba menyilangkan tangan-ku pada pasangan ini.

Namun Aku juga mengerti bahwa Yoo Seeun yang tidak memahami situasi saat ini.

'Hyemin seharusnya tetap berada di Kamar Rumah Sakit~'

Kamu-lah yang biasanya menyeret mereka keluar karena tidak suka dengan bau Rumah Sakit. Terkadang belum sampai 5 menit, kamu sudah mengeluh. Itu sebabnya kamu tidak mengenali-ku dalam kondisi ini.

Selain itu, ini adalah momen ketika Ibu dan Ayah tiri berusaha keras untuk bersikap baik demi mendapatkan uang asuransi.

Dan umur-ku tampaknya tidak lama lagi. Ada cukup banyak alasan kenapa perangai-ku berbeda dari biasanya.

Kami menuju ke restoran daging di depan Rumah Sakit.

Ketika Aku memesan daging dalam jumlah banyak dan menambahkan daging premium, mulut Nenek terbuka lebar.

Dia membuat kegaduhan saat memasukkan daging berbalut selada ke dalam mulutnya, "Ada apa dengan-mu hari ini? Wahh, ini meleleh di mulut"

Aku memutuskan untuk menyerang Seeun, yang memiliki wajah bertanya-tanya, "Ayo Seeunie, jangan sampai tidak dapat bagian"

Ayah Tiri yang sedang memasukkan daging panggang ke mulutnya, menatapnya, "Seeun?"

"Sepertinya menjadi sakit bukanlah hal yang buruk. Apakah karena sebentar lagi Aku mati, Aku bertanya-tanya apakah kalian bersikap baik karena menginginkan uang asuransi-ku"

"...."
"...."
Ayah tiri dan Nenek saling melirik. Mereka tampak mendapat cubitan di dalam.

"Di tengah pergumulan itu, Aku tidak ingin membuat Seeun menderita, jadi Aku bertanya-tanya apakah Dia juga berpikir demikian...."

"Astaga, apa yang kamu pikirkan?"

"Yah, tapi karena Seeun mau berkunjung jauh-jauh hari sebelum waktu-ku tiba, ku-pikir itu semua hanya khayalan-ku", Kata-ku sambil meletakkan daging di mangkuk nasi Seeun, "Makanlah yang banyak"

"...."

"Ayo pergi ke Dealer Mobil setelah makan"

"Mobil?"

"Ayo carikan mobil baru untuk Ayah. Berapa lama Anda akan berkeliling dengan mobil tua yang umurnya lebih dari 10 tahun? Saya ingin membelikan-mu satu sebelum Saya pergi"

Wajah Ayah Tiri dan Nenek tiba-tiba menjadi cerah.

Ibu pun bertanya dengan wajah heran, "Berapa banyak uang yang kamu memiliki, sampai bisa menawarkan sebuah mobil..."

"Sebenarnya, Aku punya banyak di tabungan"

Mata Seeun, Nenek, Ayah Tiri, dan Ibu berubah.

"Kamu punya uang....?", Ibu bertanya dengan suara lembut.

"Saat Saya bekerja, Saya mendengar banyak tentang ini dan itu dari Anggota Kongres. Apakah kalian tahu berapa banyak ikatan bisnis yang terjalin dengan Anggota Kongres?"

"Itu..."

"Setiap kali Saya mendengar ada tempat investasi yang bagus, Saya berinvestasi disana. Ibu pasti akan terkejut mengetahui berapa banyak uang yang ku-tabung"

Begitu umpan di lempar, ikan-ikan langsung mencaploknya. Cara mereka menatap-ku benar-benar berubah.

"Berapa banyak....?"