Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat II

Chapter 318

Saat burung terbang ke langit, para Pendeta yang duduk di semua sisi altar menyatukan tangan dan membacakan doa.

"Illach gemento talaman...."
"Enneslopelta lemen...."

Isinya adalah

▼△▼△▼△▼△▼
Lepaskan hal-hal buruk.
Tuhan melindungi kita, mari bergandengan tangan disini dan nyanyikan pujian.

Tuhan telah menetapkan aturannya; mata-Ku yang membara tertuju pada siang hari, dan mata-Ku yang tenang tertuju pada malam hari.

Karena Bapa sangat mencintai kami, Bapa akan datang dan melindungi kami dengan nafas-Nya, dengan air mata-Nya, dan dengan kehangatan-Nya.

Bapa kami, yang melihat semua hal dan menghidupkannya kembali, mereka yang melarikan diri dari batas kematian , tidak akan menyakiti kami.

Lepaskan hal-hal buruk.
Lepaskan hal-hal buruk....
▼△▼△▼△▼△▼

'Huh?'
Aku menatap para Pendeta.
'Doa ini...'

Itu adalah Doa yang ku-dengar setiap Festival Malam Tanpa Bulan. Tapi kali ini, entah kenapa, menurut-ku berbeda.

'Karena Aku mendengarnya di zaman kuno!'
Hari Monster dan Naga kuno menyerang para pendahulu. Doa ini diciptakan dengan bergandengan tangan dan terus membacanya.

'Ini aneh'
Malam Tanpa Bulan adalah hari untuk berkomunikasi dengan Pencipta. Tapi mengapa mereka mengucapkan doa dan menyerukan hal-hal yang buruk?

'Jika hal buruk adalah Monster... maka...'

Aku mengangkat kepala-ku dengan kaget.
Jika Aku sendiri yang mengartikannya, maka:
Mata yang membara adalah matahari
Mata yang tenang adalah bulan

Hari tanpa Matahari dan malam tanpa bulan adalah hari yang tidak terlihat oleh Tuhan.
Itu artinya....

'Malam Tanpa Bulan bukan hari untuk berkomunikasi dengan Tuhan!'

Hari yang tidak bisa di jangkau oleh mata Tuhan. Tuhan menghukum roh Para Pendahulu dan menjadikan mereka Guardian.
Jika mata Tuhan tidak melihat hari ini...

'Artinya Guardian mungkin akan di bebaskan!'

Jadi begitu
Itu sebabnya Grimmie tidak mengizinkan-ku naik ke Altar. Karena Dia berpikir Aku bisa bertemu dengan Ceylon, Pendeta Tinggi Zaman Kuno!

Pada saat itu.
Imam Kepala menatap-ku dengan wajah bingung sementara Aku termenung.

"Deputi?"

"Oh... maaf, Saya gugup"

Terdengar tawa kecil dari bawah altar.
Duke yang duduknya paling dekat tampaknya mendengar bahwa Aku sedang gugup.

Pendeta menyerahkan pedang dengan kedua tangannya.
"Silahkan ambil pedangnya"

"Ya...."

Ketika gerhana bulan total mencapai fase puncak.
Pada momen itu, Kaisar akan membunuh kurban dan mempersembahkannya kepada Dewa.
Peran-ku adalah menyerahkan Pedang kepada Kaisar.

Kaisar perlahan menaiki tangga dan naik ke Altar.

Aku menatap langit.
'Apakah 10 menit dari sekarang? Bulan benar-benar tertutup dalam waktu +10 menit'

Ceylon melanggar aturan yang di tetapkan untuk Para Dewa dan menghilang.

'Malam Tanpa Bulan, jika Altar ini penuh dengan Kekuatan Suci, Aku bisa memanggilnya lagi'