Bab 21 - Minta Izin Pulang

354 29 0
                                    

.... 🦋🦋🦋

Andin telah menghubungi sang ibu demi janji temu mereka besok. Nampaknya dia harus memberitahu Aldebaran nanti setelah pria itu pulang bekerja. Ia kembali melihat pada jam, hampir pukul sembilan malam, tapi pria itu belum ada tanda-tanda pulang sama sekali.

Yang katanya tadi bakal pulang lebih cepat, kenyataannya tidaklah demikian. Andin tidak berharap Aldebaran menepati kata-katanya, karena bagaimanapun tadi pria itu menyuruhnya agar tidak menunggunya pulang.

Di saat Andin sedang memikirkan Al, pria itu mengetuk pintu kamarnya. Pintu kamar itu memang sengaja dia buka setengah demi menunggu kepulangan Aldebaran karena ada yang harus dia bicarakan.

"Kau belum tidur?" tanya Al bersandar di daun pintu. Jas kerja serta dasinya telah dilepas, hanya menyisakan kemeja dua kancingnya di buka dan vest yang masih melekat sebagai luaran. Satu tangannya menenteng tas serta jas.

Andin berjalan menghampiri, karena melihat Al tidak masuk. "Saya menunggu Anda pulang."

"Menungguku? Bukannya aku sudah bilang agar tidak usah menungguku dan kau bisa langsung beristirahat?"

"Ada yang harus saya bicarakan pada Anda." kata Andin cepat mencegah pria di depannya itu kembali memarahinya.

"Hal penting apa yang mau kau bicarakan sampai-sampai tidak bisa menunggu besok?" tanyanya sarkastik dengan satu alis terangkat naik.

Andin mengabaikan nada tajam dibalik ucapan Al dan kembali melanjutkan keperluannya bertemu dengannya. "Saya mau memberitahu Anda, kalau besok saya harus mengantarkan ibu saya ke rumah sakit untuk melakukan cek-up. Besok pagi, saya harus pulang ke rumah."

"Yah, lakukan saja. Kau perlu aku mengantar juga? Atau mau sekalian memperkenalkan aku pada keluarga?" Aldebaran rasanya ingin tertawa tatkala bayangan itu berputar dalam benaknya. Ia tidak serius dan hanya bercanda saja ingin menggoda wanita di hadapannya tersebut.

Namun siapa yang dapat menyangka bila candaannya itu mendapat perhatian lebih dari Andin. Kini, wanita hamil itu sedang menatap lekat padanya dan penuh harap juga. Membuat Aldebaran seketika itu langsung merinding.

"A-Apa? Kenapa menatapku seperti itu?" mulai gugup dikarenakan tatapan mata Andin, Al tak sadar bagaimana suaranya kini terdengar bergetar.

"Apakah yang barusan Anda katakan itu sungguh-sungguh? Apa Anda mau saya ajak ke rumah dan saya kenalkan pada keluarga?"

Al menghela napas pasrah, "Aku hanya bercanda tadi, jangan anggap serius. Lagi pula kalau aku mau, kau akan mengenalkan aku pada keluargamu sebagai apa? Bos atau kekasih?"

"Anda mau yang mana?" tanya Andin.

.... 🦋🦋🦋🦋

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang