Bab 47 - Kedatangan Sal

357 29 0
                                    

.... 🦋🦋🦋

Pagi-pagi sekali, di kamar yang lampunya sengaja dimatikan, ponsel di atas nakas terdengar bergetar.

Al yang mendengar suara mengganggu itu mengerang. Ia melirik ke samping, dimana Andin lagi-lagi tidur dengan memeluk dirinya serta menjadikan satu tangannya jadi bantal. Pelan-pelan, ia memindahkan kepala sang istri ke bantalnya sendiri. Terdengar gumaman lirih Andin begitu dia dipindahkan.

Refleks saja Al mengusap pipinya, seraya bersenandung lirih menyuruh Andin untuk tidur lagi. Detik berikutnya, saat wanita itu tak ada tanda-tanda bangun, ia mengambil ponselnya yang menjadi sebab dirinya terjaga.

Tertera di layar nama sang sepupu tengah memanggil, pun datang pula beberapa pesan wassap dari nomor yang sama. Al membuka pesan itu, membaca isinya kemudian terkejut atas berita mendadak yang barusan dia terima.

Ia pun segera menghubungi nomor sepupunya itu lagi. Tak butuh waktu lama bagi sang sepupu mengangkat panggilannya.

"Kau serius? Dimana kau bilang?" tanya Al berbisik rendah sembari mendekatkan ponsel itu ke mulut. Ia turun dari tempat tidur, pergi keluar agar suaranya tidak menganggu Andin.

"Iya, aku ada di bandara sekarang. Lama sekali kau memberiku balasan."

"Apa?"

"Jemput aku sekarang. Aku sudah lama menunggu kau disini. Badanku pegal-pegal semua." keluhnya.

"Tidak, tidak. Kau panggil taksi saja. Atau tunggu sampai matahari terbit." Al menolak. Tak mau menjemput tatkala dilihatnya langit di luar masih gelap.

"Tega sekali kau menyuruhku menunggu di sini. Aku adukan pada tante, biar kau di omelin nanti." Pria itu mengancam dengan ancaman yang terdengar kekanakan.

Al mengerang jengkel, "Memangnya kau ini anak kecil? Mengadu segala pada orang tua?"

"Cepatlah jemput aku. Pokoknya, aku tunggu sampai kau tiba, di luar. Kalau nanti ada berita seorang turis meninggal dunia karena kedinginan, aku pastikan kau lah yang akan menjadi pelakunya. Biar tau rasa kau di penjara."

Tanpa menunggu jawaban dari Al, pria itu menutup telepon.

Tut! Tut!

Panggilan langsung diputus sepihak. Al membeku sesaat, masih memproses apa yang barusan terjadi.

"The fuck!" Makinya seraya menatap layar.

.... 🦋🦋🦋

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang