Bab 102

163 13 0
                                    

"Andin... Apa kau di dalam?" Sal mengetuk pintu kamar Andin dengan keras.

Tak lama kemudian, Andin yang baru saja habis mandi dan selesai berganti pakaian keluar. Melihat bahwa itu adalah sepupu suaminya, dia bertanya bingung, "Ya, Sal, ada apa? Kenapa kau kelihatannya cemas sekali?"

"Apa Al ada di dalam?"

"Oh, apa dia tidak memberitahumu kalau dia pergi ke luar kota?"

Jadi, itu benar, pikirnya dalam batin.

"Tidak, aku tidak tahu kalau Al pergi. Sejak kapan dia perginya?"

"Dari kemarin." balas Andin lagi. "Apa telah terjadi sesuatu?"

Sal menggelengkan kepalanya refleks, "Tidak, tidak ada yang terjadi. Kalau begitu, bisakah aku menitip pesan apabila paman dan bibi mencariku? Tolong bilang pada mereka kalau aku menyusul Al ke Balikpapan."

Andin yang melihat Sal hampir pergi, lantas menghentikan pria itu di tempat. "Tunggu, Sal! Ada apa ini? Mengapa kau kelihatan aneh? Pasti terjadi sesuatu dengan Al, kan?" tanyanya khawatir.



___

Di tempat lain.

Martin tidak tahu, sejak kapan, pisau yang tadi masih dia pegang, dia lap, kini berada di tangan tuan mudanya itu. Dia bahkan tak sadar apabila pisau kesayangannya telah berpindah tangan.

Pada saat dia masuk, dia melihat Al dengan tangan kanan memegang pisau tajamnya, kini tengah terhunus ke arah Bagas.

___

"Pak Aldebaran, saya mohon, saya mohon lepaskan kami. Yang memiliki masalah dengan Anda adalah suami saya, tolong jangan melampiaskannya juga pada kami." Wanita itu sampai bersujud demi pengampunan Al yang kini hanya menatapnya tanpa ekspresi.

Lalu tatapannya beralih ke arah anak perempuan yang menatapnya takut-takut dan penasaran.

"Aku tidak akan melakukan apa pun padamu. Tapi, aku tidak mau kau tinggal di sini."

Wanita itu menjadi lemas tak bertenaga. Kalau suaminya tidak ada, dia akan bergantung kepada siapa demi menyambung hidup?

"Pergilah jauh dan jangan pernah kembali."

Ini merupakan keputusan final yang telah dia pikirkan bagaimana nanti berurusan dengan keluarga Bagas.

"Tidak, tidak, tidak... Anda tidak bisa melakukannya! Lalu bagaimana kami akan hidup nanti?!"

Tak mengindahkan teriakan itu, Al pergi dari rumah tersebut.

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang