.... 🦋🦋🦋
"Menurut mama, kalau aku ingin melangsungkan pernikahan di bulan depan, apakah terlalu terburu-buru?"
Sontak saja perkataan Al itu begitu mengejutkan Rossa. "M-Maksudmu? Menikah? Pernikahan sungguhan?"
Kedua alis Al terajut dalam. Kelihatan kesal karena keseriusannya untuk menikah disalahpahami sebagai main-main belaka.
"Kalau bukan menikah sungguhan, memang ada pernikahan lain lagi?"
"Maksud mama ... ini kamu loh, Al yang bicara soal pernikahan. Bagaimana mungkin mama tidak skeptis sama kata-kata kamu, kalau beberapa bulan lalu waktu mama minta kamu cari calon pendamping, kamu tolak mentah-mentah?" Rossa mendebat, masih tak mau kalah menyalahkan Al.
"Ya, kan seseorang bisa berubah, Ma. Anggap saja aku termasuk orang tersebut?"
Memicingkan mata, menatap Al curiga, Rossa kembali bertanya, "Jadi yang ini serius? Kenapa? Coba kasih tahu mama alasannya kenapa kamu ngebet mau nikah bulan depan?"
"Mama memang tidak sadar kondisi Andin?" tanya Al penasaran. Pasalnya, dia saja dapat melihat dengan jelas perut Andin yang nampak menonjol tak biasa dari balik blazer yang dikenakannya.
"Ooh ... namanya Andin," gumam wanita itu seraya mengangguk-anggukkan kepala kala tahu nama perempuan yang di bawa oleh Al. "Memangnya dia kenapa?"
"Ma, tapi janji dulu jangan marah padaku."
Semakin curiga Rossa atas permintaan aneh Aldebaran padanya. Meskipun begitu, ia lagi-lagi mengiyakan.
"Dia sedang hamil anakku, sudah masuk lima bulan." jelas Al seraya melirik ekspresi wajah Rossa di sampingnya.
Butuh waktu beberapa saat bagi Rossa untuk bisa mencerna kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh putranya tersebut. Seolah saat dia mendengar kata 'hamil anakku' dia merasa telah salah mendengarnya. Tetapi, padangan sang putra yang nampak serius dan tidak ada nada becanda itu....
"Ya Tuhan ... Aldebaran!" pekik wanita cantik itu terkejut dengan sepasang mata melotot dan mulut terbuka tak percaya.
"Sialan, Al, kau menghamili anak gadis orang!"
"Aduh, aduh, Ma ... berhenti! Sakit...."
KAMU SEDANG MEMBACA
After One Night (TAMAT)
FanfictionMerasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Andin merasa bahwa bos di tempatn...