"Kau yakin tak mau memberitahu aku keberadaan Rimba?"
Bagas bungkam. Masih dengan senyum mengejeknya ke arah Al. Bahkan tatapannya kala menatap Aldebaran masih tersirat hinaan seperti sebelumnya.
"Aku memberimu kesempatan, tapi kau malah menyia-nyiakannya." Aldebaran mengembuskan napasnya ringan. Lalu dia mengambil jarak, sedikit menjauh dari Bagas demi kebaikan musuhnya itu.
"Beritahu aku lokasinya dan kau akan selamat. Aku bisa menjamin keselamatan istri dan putrimu kalau kau mau bekerjasama denganku." ancamnya tidak sepenuhnya sungguhan.
Mendengar istri serta putrinya menjadi senjata Al, tak membuat Bagas gentar.
"Aku dengar, setelah menikah kau jadi berubah lembut, tampaknya rumor itu benar. Lihatlah dirimu sekarang? Tumbuh dewasa menjadi orang kantoran dan memiliki keluarga yang hangat. Bayanganku tentang gosipmu waktu dulu itu, mana berani aku membandingkannya dengan sekarang?"
Menanggapi provokasinya yang lain, Al mensugestikan diri agar tidak terpancing. Ia menatap Bagas dengan dingin.
"Aku bisa saja membunuhmu di sini dengan tanganku sendiri! Tapi aku menahan diri, jadi jangan coba-coba menyulut kesabaranku lagi!"
Bukannya takut, Bagas malah menawarkan diri dengan nada main-main, "Kau dapat mencobanya sekarang. Silakan, bunuh aku!"
Mendengar teriakan dari dalam serta suara gaduh, Martin yang sedari tadi menunggu di luar langsung bergegas masuk ke dalam. Melihat apa yang terjadi di depan matanya, ia berseru kaget.
"Tuan Muda, hentikan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
After One Night (TAMAT)
FanfictionMerasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Andin merasa bahwa bos di tempatn...