Bab 64 - Masa Lalu

252 25 0
                                    

.... 🦋🦋🦋


Di saat Angga sedang makan, ponselnya berbunyi. Ruang keluarga tempatnya tidur dan ruang makan kini dia berada, letaknya tidaklah jauh, hanya dipisahkan oleh dinding saja. Jadi waktu ponselnya berbunyi, ia bisa mendengarnya dengan jelas.

Angga bangun dari duduk, mencari-cari ponselnya yang ternyata ada di atas kabinet. Ia mengecek siapa kiranya yang memanggilnya barusan. Ternyata Aldebaran lah yang menghubungi. Ia pun menelpon balik, tak lama kemudian pihak lain langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Al,"

"Kau sudah bangun?"

"Ya,"

"Apa bibi sudah menyampaikan pesanku padamu?"

"Sudah. Terima kasih karena kau membantuku banyak hari ini. Dan maaf karena menyusahkanmu." ungkapnya sambil menyentuh hidung mancungnya.

"Tak perlu sungkan. Kalau kau tidak punya jadwal apa pun hari ini, tinggallah untuk sementara waktu di sana. Kau bisa menggunakan ruang perpusatakaan di lantai dua untuk beristirahat."

Angga menggelengkan kepalanya, menolak niat baik itu. "Tidak, tidak usah. Aku tinggal di lantai bawah saja, menonton TV. Kira-kira jam berapa kau pulang?"

"Sore pukul lima. Tapi, aku usahakan hari ini untuk pulang lebih awal. Selain itu, ada yang harus aku bicarakan padamu. Ini soal keputusanmu yang ingin balik ke keluarga Hillers."

Angga mendesah lesu. Baru ingat dengan apa yang tadi malam dirinya katakan pada temannya tersebut. "Ya, baiklah. Aku akan menunggu sampai kau tiba di rumah."

Dari panggilan yang terhubung itu, Angga bisa mendengar suara Aldebaran memberikan arahan pada pegawainya. Meski sadar kemungkinan besar temannya itu sedang sibuk, ia belum menutup panggilan. Ia menunggu sampai pihak temannya itulah yang mematikan panggilan itu lebih dulu.

"Omong-omong, Ngga. Aku lupa memberitahu kalau aku di sana tinggal dengan istriku. Kalau kau belum melihatnya, kemungkinan besar dia ada di lantai atas, di kamar kami." beritahunya yang mengejutkan Angga.

"Istri? Istrimu ada di sini juga?" Dengan suara gagap, Angga kembali bertanya seraya menatap ke lantai atas yang tampak sepi.

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang