Bab 98

238 14 0
                                    

___

"Kau tahu tidak kalau Nino akan pergi?"

"Pergi?"

Mirna mengangguk, "Dia meneleponku kemarin malam, untuk meminta maaf tepatnya. Dan sekaligus untuk memberitahuku tentang rencananya yang akan tinggal di luar negeri."

Sontak saja mendengar hal itu Andin berseru terkejut. "Pergi ke luar negeri?"

"Begitulah yang dia katakan. Setelah dia keluar dari hotel, aku jarang sekali bertemu dengannya. Kecuali hari itu, saat dia memberitahuku juga kalau dia sempat bertemu denganmu. Setelahnya, aku tak mendengar kabar apa pun darinya. Kecuali kemarin malam waktu dia menghubungiku dulu."

"Dia tidak meneleponmu?"

Andin nampak linglung saat mengetahui tentang kepergian Nino yang menurutnya mendadak sekali. Dia sampai tidak fokus mendengarkan Mirna yang terus bicara padanya.

"Andin, kenapa malah melamun?" Mirna menepuk lengan sahabatnya itu sampai dia sadar lagi.

"Ya?"

"Aku tanya, apa Nino tidak meneleponmu?"

"Tidak, dia tidak."

"Aneh sekali. Kenapa dia menelepoku, dan denganmu tidak?" gumam Mirna kemudian.

Andin memalingkan mukanya ke samping. Menghindari raut wajahnya dari dilihat oleh sahabatnya sendiri. Lama kemudian, suara Andin terdengar lirih.

"Karena aku yang memintanya untuk tidak lagi menghubungiku."

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang