Bab 92

249 22 2
                                    

___

"Lalu bagaimana? Apakah Rimba ditemukan keberadaannya?"

"Sayangnya tidak. Norman dan temannya itu berspekulasi dengan beberapa kemungkinan. Satu, Rimba berkomplot dengan para bandar narkoba di sana, sehingga untuk menemukan keberadaannya sangatlah sulit. Kedua, dia tidak pergi ke Thailand. Yang manapun itu, intinya masih sama, kita belum berhasil menemukan orang itu."

"Jika Rimba benar seperti dugaan kalian, lalu Bagas? Joni? Bagaimana dengan mereka?"

"Oh, apa aku belum memberitahu kau soal Joni itu?"

"Belum. Kau belum berbicara masalah penculikan ini padaku kecuali hari ini. Apa yang terjadi?"

"Joni ditemukan tewas. Mayatnya ditemukan di perbatasan Kalimantan sehari setelah insiden ledakan itu. Tubuhnya di penuhi luka tembakan. Hasil otopsi menyatakan, selain luka tembak, dia juga mengalami pemukulan di tubuhnya. Terutama di kepala."

"Menurut dugaan Norman, telah terjadi perkelahian di antara mereka yang mengakibatkan perkelahian hingga berakibat kematian pada salah satu mereka." Sal menjelaskan panjang lebar. Dan Al mendengarkan dalam diam semuanya.

"Mati?" gumam Al dengan pandangan yang sulit diartikan. "Aku belum membalas dendam kejahatannya pada istri dan anakku, tapi salah satu dari mereka sudah mati?"

"Hey, kau bicara apa? Mengapa pakai bisik-bisik?"

Al mengabaikan pertanyaan Sal. "Bagas? Bagaimana dengan pria itu?"

"Berita terakhir yang aku dapat, tidak ada tanda-tanda pria itu keluar dari negara ini. Darat, laut, maupun udara, kami sudah mencoba mencari kemungkinan pelariannya, tapi tidak menemukan tanda-tanda dari pria itu. Jadi, kami berasumsi, Bagas masih di Indonesia."

"Bagus sekali...."

"Jangan senang dulu. Kenyataannya, bahkan jika benar Bagas masih ada di Indonesia, kami juga belum berhasil menemukan keberadaannya."

Al kemudian bangun dari duduk, "Setidaknya itu lebih baik daripada mendengar tentang kematiannya." ucapnya dingin tanpa perasaan, lalu dia pergi dari sana demi menghampiri Angga di balkon.

Sal menatap punggung sepupunya itu dengan tatapan waspada. Dia takut Aldebaran melakukan tindakan sendiri untuk membalas dendam musuhnya, tanpa sepengetahuannya. Jika sudah begitu, dia harus mencegahnya sebelum terlambat.

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang