Bab 132

123 11 0
                                    


Di dekat dermaga, sebuah Yatch yang akan membawa mereka ke tengah laut telah siap. Di atasnya berdiri beberapa orang yang sangat asing bagi Andin.

Al mengulurkan tangannya, membantu sang istri saat mereka menaiki Yatch tersebut. Didudukkannya Andin di dekat peralatan menyelamnya yang akan dia gunakan.

Instrumen perlengkapan selam yang baru Andin lihat tergelatak di samping kursi duduk. Ia penasaran ingin tahu untuk apa saja perlatan itu digunakan.

"Tolong pegang ini untukku." Al memberikan tas yang berisikan dompet serta ponselnya kepada Andin.

"Selagi aku diving, kau bisa beristirahat di kursi panjang itu, Ndin. Atau kalau kau bosan, minta pada Djalenga ataupun Ares bantuan. Mereka yang akan bertugas menjagamu selagi aku pergi ke laut."

Andin melirik ke arah dua pria muda yang mana kini berdiri di dek samping. Mereka memiliki kulit berwarna gelap eksotis, rambut ikal dan tinggi badan di atas rata-rata pria Indonesia.

"Kau pergi bersama siapa?"

Al menunjuk ke arah orang-orang di depan mereka.

Yatch mulai melaju menembus ombak menuju ke tengah laut. Beruntungnya, laut dalam kondisi tenang dan cuaca pun cerah.

"Tidak mabuk?"

"Sedikit pusing, tapi tidak apa-apa." Balasnya sembari nyengir lebar.

"Beritahu mereka kalau kau tidak enak badan. Mereka akan langsung memberitahu aku jika terjadi sesuatu padamu."

"Jangan khawatirkan aku, kau fokus saja bersenang-senang."

Al membelai rambut Andin penuh sayang. Ia mencetak ciuman ringan di kening sang istri saat ia berjanji untuk yang kesekian kali. "Kapan-kapan aku akan mengajakmu snorkeling supaya kau bisa melihat lebih dekat habitat laut, Sayang."

"Aku tidak terlalu pandai berenang."

"Aku sudah hubungi Felicia agar mencarikanmu pelatih agar kau bisa handal berenang. Nanti, setelah kita kembali ke Jakarta kita akan membicarakan ini lebih lanjut."

"Ada banyak sekali kegiatan yang harus aku lakukan bukan?"

"Itu juga demi kebaikanmu."

Saat Yatch itu bergerak menuju ke tengah laut, Riza kemudian berdiri, pergi ke tempat Al dan Andin duduk.

"Ini wet suit Anda, Tuan Muda."

Al menerimanya, lalu menyuruh Riza pergi ke tempatnya lagi.

"Kau akan memakai itu semua?" Tunjuk Andin pada instrumen peralatan menyelam.

"Demi keselamatan, tentu saja iya. Kau tidak mau kan sepulangnya kita dari sini akan ada berita Aldebaran Al Fahri mengalami kecelakaan waktu menyelam di Lombok?" Al menggoda sang istri yang menyebabkan Andin kesal dan memarahinya.

"Hati-hati kalau bicara. Kau ini...."

"Maaf, maaf, aku becanda, Sayang." Kekeh pria itu terkikik geli.

Andin membantu Al memasang setiap instrumen peralatan menyelamnya. Tentu saja setelah wanita itu mendengarkan setiap intruksi yang diucapkan oleh Aldebaran.

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang