.... 🦋🦋🦋
Demi memenuhi permintaan Andin, Al langsung naik ke tempat tidur. Membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh sang istri dan dia mulai merendahkan tubuhnya lagi.
"Lampunya tidak kau matikan." bisik Andin.
Tak menghiraukan ucapan Andin, Al terus memberikan ciuman.
"Takut?" tanyanya dengan suara serak saat dia mendaratkan hidung mancungnya di pundak Andin yang terpapar. Menghirup dalam-dalam aroma sang wanita yang wangi.
Andin menggeleng, "Tidak takut."
"Tolong, matikan dulu lampunya. Aku malu sekali." desak Andin seraya mendorong dada sang suami.
"Al! Kau dengar tidak!" Andin sampai berseru jengkel sebab permintaannya diabaikan.
"Ya ya, ini aku bangun sekarang." keluh pria itu tak sabaran. Sekalinya di beri kesempatan makan, Al jadi berubah layaknya harimau. Andin tertawa keras melihat ekspresi suaminya yang tampak lucu dan menggemaskan.
Lampu utama dimatikan, dan Al tak lupa juga menyimpan hasil kerjanya, mematikan laptop lalu berjalan menuju ke tempat tidur sambil membuka piyamanya.
Melihat dada dan perut berotot itu, Andin menelan ludah. Seluruh wajahnya berubah merah semerah tomat.
Geli dengan pandangan malu-malu sang istri, Al menggigit ujung hidungnya sembari tertawa renyah. "Senang dengan apa yang kau lihat?"
Anggukan pelan diterima Al sebagai jawaban. .....
Andin bergidik....
Tengah malam, saat dilihatnya Andin sudah tertidur, Aldebaran melepaskan pelukannya. Dengan hati-hati, ia turun dari tempat tidur. Langkah kakinya tampak kaku saat dia pergi ke kamar mandi. Berniat, menuntaskan hasratnya sendiri yang belum puas akan pergumulan mereka. Bagi Al, sekali saja tak cukup. Hanya demi Andin serta tekadnya yang tidak mau menyakiti sang wanita, ia harus rela mengorbankan kesenangannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
After One Night (TAMAT)
FanfictionMerasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Andin merasa bahwa bos di tempatn...