Merasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira?
Andin merasa bahwa bos di tempatn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kita akan langsung pulang ke rumah?"
"Kau tidak lelah?"
Andin menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana kalau pergi ke alun-alun? Biasanya tempat itu tidak pernah sepi pengunjung. Kita bisa melihat pasar malam kalau kau mau."
"Aku tidak tahu kapan bisa lagi kemari. Jadi daripada kita menghabiskan waktu di kamar, ada baiknya kalau jalan-jalan saja." kata Andin memberi usul. Dia tak mau memberi Al kesempatan membuatnya lelah sebab begadang semalaman. Meski dia juga ikut bersenang-senang, namun hanya memikirkan kalau dia akan melalui malam tanpa tidur itu lagi membuat dia bergidik ngeri juga.
Al tampaknya dapat melihat penghindaran Andin. Ia menyentuh hidung mancungnya, dalam hati membatin. "Tampaknya aku memang terlalu keras menekan istriku."
"Baiklah. Aku akan menurutimu. Kita pergi ke tempat yang kau mau." ucap pria itu setuju.
Andin tersenyum lebar. Ia merangkul lengan Al dan dia menyandarkan kepalanya ke bahu bidang sang suami.
