🦋🦋🦋
"Bolehkah aku bicara berdua dengan Andin, Tante?" sela Nino menginterupsi suara Andin yang tadi ingin bicara.
Rossa tampak terkejut mengetahui putra temannya ternyata kenal dengan sang menantu. "Kalian berdua saling kenal?"
Tidak menunggu Andin yang menjawab, Nino kembali bicara, "Kami satu Universitas dulu dan satu kerjaan setelahnya. Jadi, ya. Kami saling kenal dan bisa di anggap sebagai teman."
"Aku tidak menyangka dunia begitu kecil rupanya." kekeh Karina menatap penuh arti pada sang putra lalu pada Andin.
Nino mengabaikan ledekan sang ibu dan fokus pada Rossa, menunggu jawaban, "Bolehkah?"
Tidak langsung mengiyakan, Rossa meminta pendapat Andin.
Seolah memahami arti tatapan sang ibu mertua, Andin pun mengiyakan.
Nino berjalan lebih dulu sedangkan Andin berada di belakangnya, berjalan pelan sekali sebab jahitan operasi di bawah perutnya yang belum sembuh.
Pada saat Nino menemukan kursi besi untuk mereka duduk dan bisa bicara secara pribadi, Andin telah tertinggal di belakangnya. Saat pria itu berbalik, Andin tertatih-tatih sambil berpegangan pada dinding untuk membantunya berjalan menuju ke tempatnya.
"Berhenti di sana!" seru Andin ketika dilihatnya Nino kembali berdiri. Seolah mengetahui kalau pria itu ingin membantunya.
Setengah membungkuk, Nino mengembuskan napas panjang lalu kembali duduk. Pandangannya cemas menunggu dengan sabar sampai Andin tiba.
Pada saat Andin berdiri dekat di hadapan Nino, ucapan pertama yang dia katakan pada pria itu adalah, "Selama ini, kau berbohong padaku. Mengapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After One Night (TAMAT)
FanfictionMerasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Andin merasa bahwa bos di tempatn...