Bab 24 - Balas Dendam Aldebaran

335 25 0
                                    

.... 🦋🦋🦋

"Ricky Tanujaya."

Mendengar panggilan itu, Ricky menebak pasti orang itu lah bosnya. "Siapa kau? Apa yang kau mau dariku?!"

"Aku tidak membutuhkan apa pun darimu."

"Kalau kau tidak membutuhkan apa pun, lalu mengapa menculikku begini? Kau lepaskan aku sekarang, dengan begitu aku tidak akan mempermasalahkan ini pada polisi!"

Al mencibir tak senang. "Sudah begini, tapi kau tak sadar situasimu. Beri dia pelajaran, supaya tidak sombong!"

Begitu kata-katanya jatuh, dua penjaga memukuli Ricky hingga membuat pria itu babak belur dan jatuh dari kursinya.

"Tidak! Tidak! Tidak ... maafkan aku! Maafkan aku!"

Setelah Al puas dengan luka demi luka yang didapat oleh Ricky, ia menyuruh anak buahnya berhenti lalu mengintruksikan agar Ricky di dudukkan kembali.

"Ini adalah balasan dariku karena kau telah berani menyentuh wanitaku!" ucapnya terdengar dingin.

"Wanitamu?" ulang Ricky ditengah rasa sakit yang dideranya. Ia lantas mengingat-ingat wanita mana yang dimaksud oleh pria dingin yang kini menculiknya.

Dia tidak ingat sama sekali. Saking banyaknya wanita yang berada di sekelilingnya, ia tidak dapat mengingat satu pun wajah dari mereka. Kesalahan apa yang telah dia lakukan pada wanita itu sehingga pria ini berani melakukan ini padanya?

Yang menculiknya pastilah bukan orang biasa, kalau tidak, dengan pria asing ini mengetahui namanya dan siapa dirinya, tak mungkin pria asing itu masih berani melakukan ini padanya. Apabila keluarga Tanujaya tahu, pria ini akan hancur di tangan keluarganya.

"Ini akan menjadi peringatan keras untukmu. Kalau sampai kau masih mengangkat tanganmu menyakiti wanitaku, aku sendiri yang akan membunuhmu! Kau beruntung menjadi bagian dari keluarga Tanujaya, atau kalau bukan, kau pasti sudah tidak bernyawa sekarang!"

Al bangun dari duduknya, sedangkan dua bodyguard yang tadi menjaga Ricky mengambil langkah mundur.

"Tenang saja, jangan takut, kau mungkin hanya akan memiliki tulang patah dan harusnya itu merupakan batas toleransiku untukmu." katanya terdengar mengancam seraya ia melemaskan otot-otot tangannya.

"Apa?"

.... 🦋🦋🦋

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang