Bab 120

167 13 0
                                    


Senyum kecut diperlihatkannya. Ia pikir, dia akan baik-baik saja apabila membicarakan tentang masa lalu yang sudah lama berlalu. Tapi ternyata tidak, dia terlalu melebih-lebihkan ketahanan dirinya sendiri yang memang sudah lemah sejak awal.

Ketika akhirnya pembicaraan ini kembali diperdebatkan, yang terluka akan tetap menjadi dirinya seorang. Akan selalu seperti itu, sedari dulu maupun sekarang.

Bagaimanapun, di hadapan pria ini, cintanya yang tulus dan tanpa pamrih itu hanya dipandang sebelah mata oleh Surya. Seolah perhatiannya, kebaikannya, dianggap kamuflase untuk menghancurkan kehidupan pria itu bersama dengan mendiang istrinya.

"Kenapa kau diam?" tanya Surya menyadarkan Sarah dari linglung.

"Tidak ada yang perlu aku katakan padamu. Terserah katamu mau bilang apa tentangku." ucapnya kali ini sambil mengangkat kepalanya. Tidak lagi menghindari tatapan Surya yang tajam.

"Kau masih belum memberitahuku tujuanmu datang kemari, Surya. Cepat katakan, dan tolong, pergilah segera setelah kau selesai dengan urusanmu." ujarnya menambahkan dengan ekspresi tak peduli. Seolah yang berdiri di depannya sekarang bukanlah seseorang yang dia rindukan dan dia pikirkan selama ini.

Bisa-bisanya dia tidak belajar kesalahannya di masa lalu itu. Mengharapkan Surya membalas perasaannya sama mustahilnya dengan mengembalikan nyawa Sofia yang telah tiada.

"Kau benar. Jika bukan karena kau sudah mengambil sesuatu yang beharga milikku, mana sudi aku menemuimu lagi?"

Sarah menghela napas panjang. "Surya, katakan langsung saja. Tidak perlu bertele-tele."

Surya menatap lama pada wanita di hadapannya. Meski mereka telah lama tak bertemu, bahkan sampai bertahun-tahun, Sarah tidak banyak berubah. Masih sejelas dalam ingatannya yang pernah mematri kecantikan ini dalam benaknya. Sayangnya, sebab kecantikan inilah yang membuat dia lengah, yang pada akhirnya membuat hidup bahagianya bersama dengan keluarga kecilnya jadi hancur total.

Tak mau berlama-lama lagi diam di tempat itu, Surya akhirnya langsung bicara pada pokok permasalahan.

"Sarah, katakan padaku dengan jujur. Apakah Andin putri kandungku?"

Seketika itu pikiran Sarah berubah kosong. Napasnya jadi tertahan dan pandangan matanya tatkala menatap Surya berubah kehitaman.

"Bagaimana....?"

"Dia mirip sekali dengan Sofia. Dia pasti putriku. Jawab aku! Dia putriku yang kau culik itu kan?" tanya Surya lebih mendesak, penuh antisipasi, sekaligus pengharapan.

Detik kemudian, tubuh Sarah jatuh dikarenakan shock berlebih. Surya yang melihat hal itu, tanpa sadar merentangkan tangannya ke depan untuk menangkap tubuh yang limbung itu.

"Sarah...." panggilnya kaget.

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang