Di lobi di hotel Pelita.
Sarah yang sedang duduk di lobi melihat ke sekeliling. Tampaknya telah lama sekali sejak terakhir kali dia berkunjung ke tempat kerja sang putri. Tak banyak yang berubah dari interior itu selain pegawai yang ada di meja resepsionis telah berganti orang. Makanya, saat dia tiba, dia tidak dikenali dan hampir saja di usir keluar apabila bukan karena bantuan pak satpam serta Mirna yang datang tepat waktu.
Hampir setengah jam lamanya dia telah menunggu Andin datang tapi tak ada tanda-tanda dari sosok putrinya itu terlihat. Ia jadi cemas telah terjadi sesuatu pada putrinya tersebut. Kalau tidak, untuk alasan apa lagi pula putrinya itu tidak pulang ke rumah dua hari ini?
Andin berjalan agak cepat menuju lobi di mana kata Mirna, ibunya telah menunggu di sana. Begitu pintu kaca itu bergeser secara otomatis, dia melihat sang ibu duduk sendirian di dekat jendela yang pemandangannya mengarah ke halaman samping hotel.
"Ma ...." Andin mendekat, lantas duduk di samping Sarah. "Apa kau sudah lama menunggu?"
"Tidak apa-apa. Syukurlah kau akhirnya datang." ujar wanita paruh baya itu dengan senyum lembut.
"Aku langsung bergegas kemari waktu Mirna menghubungiku."
"Mama tidak tahu kalau kau hari ini bekerja atau tidak."
Andin mengangguk, "Ya, aku memang bekerja hari ini tapi shift Siang."
"Kau kemari mengenakan seragam kerjamu?" tanya Sarah merujuk pada celana panjang berwarna hitam yang kini dikenakan Andin. Sedangkan seragam kerjanya ditutupi oleh hoodie oversize.
"Sekalian saja langsung kerja nanti." jawabnya lihai, "Mama kemari ada apa?"
"Masih bertanya kenapa mama sampai ke tempat kerja untuk mencarimu? Kau tidak pulang Ndin, tidak juga memberi kabar pada Mama. Apa yang terjadi? Kau ada masalah?"
Ia sudah bisa menebak sedikit banyak alasan kedatangan ibunya kemari. Salahnya juga yang tidak bicara empat mata pada sang ibu agar meminimalisir kekhawatiran yang dirasakan oleh ibunya. Sekarang, setelah begini, bagaimana dia harus menjelaskan?
Di kala Andin sedang pusing mencari jawaban demi meyakinkan ibunya kalau dia tidak apa-apa, datang dari arah lift yang baru buka sosok tegap Nino dengan setelan kerjanya.
Sarah yang melihat pria itu langsung saja memanggil, "Nino."
Tidak memerhatikan setelah panggilan barusan, tubuh Andin berubah tegang dan raut cemas muncul di wajahnya yang kini langsung pucat.
..... 🦋🦋🦋🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
After One Night (TAMAT)
FanficMerasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Andin merasa bahwa bos di tempatn...