Bab 61 - Bertemu Angga

246 25 0
                                    

.... 🦋🦋🦋

Al mengendarai mobilnya ke sebuah bar yang ada di pinggiran kota. Bar itu merupakan bar biasa, tidak cukup terkenal tapi dibuka sudah lama sekali. Salah satu tempat tongkrongan Al bersama dengan teman-temannya waktu pria itu masih remaja. Al memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, kemudian memasuki gang dan masuk ke dalam bar.

Bar tampaknya baru saja dibuka, karena saat dia masuk, dia melihat pelayan sedang mengelap meja maupun kursi. Ia celingak-celinguk, mencari keberadaan temannya.

Punggung membungkuk seorang pria dilihatnya dan itu tampak akrab. Ia pun berjalan menuju ke kursi tinggi di depan meja bartender.

"Hei," Al menepuk bahu pria itu yang tak lain adalah Angga. Ia pun mengambil duduk di sebelahnya.

Angga melirik ke samping, memicingkan mata saat melihat Al yang telah datang. Wajah pria itu khas pria Indonesia. Memiliki tinggi di atas rata-rata pria Asia, berkulit tan dan rambut pendek yang tampak berantakan. Wajahnya terlihat memerah, rupanya sudah mabuk. Padahal masih dini hari tapi dia sudah seperti itu.

"Hei, Al. Sudah lama sekali kau tidak datang kemari. Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik. Apa yang terjadi padanya?" tunjuk Al menggunakan dagu menunjuk ke arah Angga.

"Patah hati, mungkin. Apa lagi memangnya yang bisa membuat dia lesu seperti itu." Gerry mengangkat bahu acuh tak acuh. "Mau minum apa?"

"Jus jeruk, kalau ada." jawab Al seraya mengalihkan pandangannya ke arah Angga. Tidak memerhatikan tatapan lekat yang Gerry tujukan padanya begitu kata jus jeruk terlontar dari bibir Al.

Menyadari tatapan itu, Al berpaling lagi menghadap Gerry dan menemukan bibir menyeringai pria itu yang tampak menyebalkan di matanya.

"Apa?"

"Jus jeruk?" ucap Gerry bertanya balik dengan seringai masih ditunjukkannya, "Sejak kapan tuan muda Al kita yang terhormat dan tampan ini berubah haluan jadi minum jus jeruk di bar? Kau sudah tobat?"

"Sialan kau!"

"Hahah...."

"Kau benaran tobat?" kali ini Angga yang tadi tampak bermuram durja ikutan bertanya.

"Kau mau kutinju?"

Angga mendengkus, kembali meminum wiskinya. Tak terpengaruh dengan ekspresi marah mirip iblis yang Al perlihatkan.

"Berapa banyak yang dia minum?"

"Itu gelas kelimanya,"

"Berhenti minum lagi." Al mengambil gelas itu dari tangan Angga, tidak mengizinkan temannya itu minum lagi.

"Jangan ambil minumannya, brengsek!"

"Percaya atau tidak, aku akan memukulmu sampai semaput biar kau tau rasa!" Al berkata dengan nada mengancam yang cukup ditakuti oleh Angga.

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang