.... 🦋🦋🦋
"Jam berapa kita berangkat?" tanyanya mencari topik pembicaraan. Seolah-olah yang terjadi barusan, bukanlah apa-apa. Padahal kenyataannya, dia sangat gugup.
"Setelah kau siap, kita jalan."
"Saya siap sekarang. Kita bisa pergi. Omong-omong, orang yang mau kita temui, apakah itu orang penting? Mungkinkah itu salah satu keluarga Anda?" Andin bertanya penasaran. Setidaknya saat dia tahu identitas sekilas dari orang yang ditemuinya, ia dapat mempersiapkan diri.
"Kenapa kau berpikir kalau orang itu akan menjadi salah satu keluargaku?"
"Yah, siapa tahu saja."
"Kalau hari ini kau aku pertemukan dengan keluargaku, itu artinya pernikahan tepat di depan mata, Andini. Semuanya tergantung padamu. Lagi pula ungkapan cintaku itu berlaku hingga sekarang. Bagaimana? Kau berubah pikiran? Ingin menikah denganku?"
Manik mata Andin membulat sempurna. Lagi-lagi Al berkata demikian. Bicara soal pernikahan dengan begitu entengnya, dengan raut wajah yang ia kira tak ada serius-seriusnya sama sekali.
Jadi, jangan salahkan dia apabila tak percaya akan ungkapan kasih sayang dari pria ini, karena dia pun tak merasakan ketulusan di dalamnya.
"Kita-- kita berangkat sekarang," Andin kabur duluan dari kamar.
Melihat tingkah menggemaskan Andin, tawa lagi-lagi lolos dari bibir tipis Aldebaran.
"Kenapa dia tidak percaya? Padahal 'kan yang aku katakan beneran serius." ucapnya seraya menatap penampilannya sendiri di cermin.
...... 🦋🦋🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
After One Night (TAMAT)
FanfictionMerasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Andin merasa bahwa bos di tempatn...