"Aestetik bukan? Tempat ini bisa digunakan para pengunjung untuk berfoto-foto. Dan di sana itu, mereka juga bisa duduk dengan santai sambil melihat kolam ikan."Al mendengarkan dengan seksama setiap penjelasan Andin mengenai halaman restoran yang diubah menjadi taman. Pada saat keduanya masuk ke dalam glass house, aroma segar dari tanaman memasuki indra penciuman.
Berbagai tanaman merambat, aneka bunga mawar, tulip yang masih menguncup diletakkan dengan rapi di sisi bangunan. Dan air mancur itu berada di tengah-tengah ruangan. Langit-langit di atas air mancur tidak tertutup apa pun yang memungkinkan mereka dapat melihat langit malam dengan jelas.
Andin menarik Al agar melihat anak sungai buatan yang mengelilingi berbagai tanaman. Beberapa meja dan kursi panjang yang terbuat dari bahan kayu diletakkan di beberapa spot. Andin membawa prianya ke salah satu spot itu dan dia mulai mencium pria itu di sana. Panas, bergairah, penuh hasrat dan ronde lainnya pun di mulai dari glass house tersebut.
.
.
."Al,"
"Um?"
"Terima kasih."
"Terima kasih lagi? Kali ini untuk apa?" tanya pria itu tak berdaya. Tampak kewalahan mendapatkan rasa terima kasih berulang dari Andin.
"Untuk semuanya. Terima kasih karena kau sudah hadir di duniaku. Aku tidak pernah merasa hidupku sesempurna ini setelah kau muncul, menemani aku dalam keadaan susah maupun senang. Aku--- aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi terima kasih banyak."
"Aku juga," timpal Al dengan tatapan lembut penuh cinta, "Terima kasih karena kau mau menerimaku. Terima kasih karena telah memberiku semua kebahagiaan ini. Aku berharap bisa bersamamu untuk selama-lamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
After One Night (TAMAT)
FanfictionMerasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Andin merasa bahwa bos di tempatn...