Bab 58 - Jalan Santai

271 28 0
                                    


.... 🦋🦋🦋🦋

Pukul dua siang, Andin dibangunkan oleh Al yang baru saja keluar dari kamar mandi. Harum sabun yang menyegarkan masuk ke dalam penciuman wanita itu.

Al duduk di tepi kasur, tangannya mengusap bahu sang istri. "Ndin, bangun. Makan dulu."

Mendapati suara familiar melayang-layang di benaknya, Andin membuka mata separuh. Saat dilihatnya kalau itu sang suami, ia menggeser tubuhnya, mendekati Al lalu memeluk pinggang pria itu manja. Sepasang matanya kembali terpejam.

"Kau tidak lapar?"

"Um,"

"Mau makan apa?"

"Mm...."

Geli dengan jawabannya, ia pun dengan gemas menoel pipi wanita itu, "tidak ada yang jual makanan mm di sini. Jawab dengan jelas,"

Risih sebab pipinya jadi pelampiasan telunjuk Al, Andin menepisnya, "Apa pun,"

"Itu pun tidak ada."

Andin membuka matanya sebelah, kemudian menyipit. "Menyebalkan."

Al tertawa, "Terima kasih pujiannya. Kau pun sama menyebalkannya." balas pria itu seraya membungkuk, mencium pipi gembul istrinya itu kuat.

Bukannya marah, Andin justru terkikik. Dibenamkannya lagi wajahnya yang masih mengantuk. Harum sekali suaminya itu. Dia jadi tak mau pergi ke mana-mana. Begini saja seharian rasanya asyik juga. Sayangnya, perutnya yang minta diisi langsung bergemuruh.

"Bangun cepat. Kasihan bayinya kalau kelaparan." bujuk Al lagi seraya menepuk-nepuk kepala Andin.

"Lima menit. Aku masih ngantuk. Dan berhentilah tepuk-tepuk kepalaku, yang ada akunya jadinya semakin mengantuk." ucapnya memprotes.

"Kau bisa lanjut tidur setelah selesai makan."

Andin tidak menyahut. Kalau dia sudah tidur, pasti susah sekali mau dibangunkan. Selama kehamilan, Andin jadi lebih malas. Maunya tidur terus dan malas beraktivitas. Butuh kesabaran ekstra bagi Al maupun bibi rumah tangga membujuk Andin buat sekedar menggerakkan badan. Sebab kemalasan sang istri, seminggu tiga kali dia akan mendatangkan instruktur yoga ke apartemen mereka demi melatih kebugaran Andin.

Awalnya Andin memprotes, tapi setelah diberi nasehat kalau itu demi bayi yang dikandungnya, ia pun setuju dengan sangat enggan.

Al menyerah membangunkan Andin dari tempat tidur. Ia pun melepaskan pelukan sang istri dari pinggangnya.

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang