..... 🦋🦋🦋
Di rumah yang lain, Sarah dan Elsa duduk di kiri dan kanan Andin. Diapit oleh kedua orang yang disayanginya membuat Andin hampir sesak napas.
"Kau serius?"
Andin menganggukkan kepalanya lagi. Entah sudah yang keberapa kali dia melakukan hal itu untuk meyakinkan keluarganya kalau apa yang tadi dia katakan bukan cuma bualan semata.
"I-ini terlalu mendadak, Ndin." bisik Sarah masih belum percaya dengan ucapan sang putri yang berencana akan menikah.
"Bukankah lebih baik begini, Ma? Langsung menikah? Apa gunanya berpacaran lama kalau ujung-ujungnya malah putus? Lagi pula, Aldebaran serius ingin menikahiku dan keluarganya pun sudah setuju. Mereka semuanya memperlakukan aku dengan baik." ucap Andin sembari mengingat pertemuannya dengan orang tua Aldebaran.
"Mereka tahu kalau kita miskin?"
Andin mengangguk mengiyakan.
"Dan mereka tetap tidak masalah?"
"Ma, kau terlalu berlebihan. Makanya sudah aku ingatkan berulang-ulang supaya tidak terlalu sering menonton sinetron. Sudah kubilang kalau kedua orang tua Al menerima pernikahan ini. Malah, mereka menitip salam pada kalian dan mereka juga ingin bertemu sesama keluarga untuk membahas masalah pernikahan."
"Ini bukan mimpi, kan?" Adalah Elsa yang masih belum percaya sampai gadis itu mencubit paha kakak perempuannya demi memastikan kalau dia sedang tidak bermimpi.
Sontak saja karena keisengan Elsa, membuat Andin mengaduh kesakitan. Setelah mendengar suara itu dan tatapan galak dari sang kakak, barulah Elsa jadi percaya.
"Lalu bagaimana sekarang? Kalau pihak mereka ingin kita bertemu, mama harus bawa apa?"
.... 🦋🦋🦋🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
After One Night (TAMAT)
FanfictionMerasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Andin merasa bahwa bos di tempatn...