Plak!
Wajah Andin terpelanting ke samping begitu tamparan keras kembali diterimanya. Pandangannya seketika berubah buram, napasnya terengah-engah dan rasa sakit pada wajah serta sudut bibirnya membuat dia meringis tertahan.
"Sialan!" Maki pria itu marah. "Seandainya kau tidak hamil, sudah kuperkosa sampai mati di sini!"
"Hentikan, Jon! Jangan ganggu wanita itu lagi. Kalau Aldebaran sampai melihat ada luka lain pada istrinya, kita sendiri yang akan rugi. Jadi cukup, tenangkan amarahmu." Rimba yang sedari tadi diam angkat bicara, menghentikan rekannya itu dari melecehkan Andin.
... 🦋🦋🦋
"Berani maju, aku patahkan leher orang ini!" ancam Aldebaran dengan nada serius dan tatapan marah.
"Seperti yang bisa diprediksi dari anjingnya Irvan. Kau masih sama kuatnya seperti dulu, Aldebaran Al Fahri."
Al berbalik, masih membawa satu pria yang dicekik lehernya sebagai sandera saat dia melihat ke arah dua pria yang baru muncul.
Sayangnya, saat Al memperlihatkan punggungnya pada orang-orang yang tadi dipukulnya, seorang pria yang tidak terluka mengeluarkan pisau tajam lalu menyabet lengan Aldebaran.
"TIDAK!" Andin berteriak dengan pandangan ngeri melihat Al berdarah.
Seolah senang melihat teriakan dan tangis histeris dari wanita di depannya, dia tidak melepaskan cengkeramannya di dagu Andin saat wajah wanita itu dipaksa untuk melihat layar di mana sosok Aldebaran dikepung oleh orang-orang jahat itu.
"Tampaknya kau sangat berarti buatnya. Aku belum pernah melihat dia jatuh terhina seperti itu karena seorang wanita. Menarik sekali." Kekeh pria itu terdengar senang.
... 🦋🦋🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
After One Night (TAMAT)
FanfictionMerasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Andin merasa bahwa bos di tempatn...