.... 🦋🦋🦋
"Sekarang, aku ingin melihatmu minum jamu."
Awalnya, Al tak masalah dengan rajukan sang istri yang kumat. Akan tetapi, saat rajukan itu dibarengi dengan tatapan memelas berkaca-kaca, ia jadi tercekat. Sudah hapal betul pasti dirinya akan kalah. Yang pada akhirnya, akan menuruti permintaan Andin, apa pun itu.
"Okey, okey, berhenti mengomel. Aku minum sekarang, tapi jangan menangis." Kata laki-laki itu tak berdaya.
"Ayo cepat," Desak Andin mulai tak sabar.
Al hanya menunjukkan ketidaksukaannya dengan delikan mata.
Pria itu membawa jamu tersebut dekat hidung, lalu diendusnya aromanya. Hampir saja dia ingin muntah karena baunya yang tak sedap. Dari bau saja ia bisa menebak betapa pahitnya itu. Andin serius mau melihatnya minum minuman ini?
"Aku akan langsung menolak apa pun yang kini terlintas dalam kepalamu hanya agar tidak minum jamu itu. Sekarang, minum ... aku sudah tak sabar."
"Seperti kau tahu saja apa yang aku pikirkan barusan," lirih Al tampak gugup.
"Wajahmu yang ganteng itu sudah cukup menggambarkan apa pun yang kau pikirkan tadi."
"Setelah hamil, kau jadi tambah pintar ya." celutuknya ingin mengulur waktu. Bagus, kalau Andin jadi lupa keinginannya itu jadinya.
"Memangnya, selama ini kau anggap aku bodoh?!"
Al bergidik, apalagi setelah ditatap dengan netra gelap itu. "Tidak, aku tidak mengatakan kau bodoh. Kau sendiri yang berasumsi begitu."
Bibir Andin bergetar, bulu matanya juga, merasa seolah dianiaya oleh suaminya yang menjengkelkan.
"Baik, baik, aku minum sekarang ... biar kau puas."
Al mencicipi sedikit cairan gelap itu, hampir saja mengumpat dan membuang gelas itu refleks ketika rasa pahit menyentuh lidahnya yang terbakar.
Menatap horor pada sang istri, Al ingin meletakkan minuman itu kembali.
"Aku menyuruh kau minum, bukannya diletakkan!" Hampir saja Andin menjerit.
"Ini, pahit loh, Ndin. Belum pernah aku minum minuman sepahit ini. Bahkan anggur murah saja kalah jauh dari minuman yang kau sebut jamu ini."
Kali ini Andin tidak menjawab. Kedua tangannya menyilang di dada. Bibirnya merajuk dengan pipi menggembung. Artinya jelas bagi pria itu, permintaannya harus dituruti. Tak ada perdebatan lagi.
Dengan enggan, Al akhirnya meneguk langsung jamu itu masuk tenggorokan. Pahit jamu dan bau aneh rempah seketika memenuhi mulutnya, membuatnya tersedak, terbatuk-batuk. Ia mencengkram lehernya.
"Ya Tuhan, kok bisa-bisanya ada minuman sepahit ini...."
😂
KAMU SEDANG MEMBACA
After One Night (TAMAT)
FanficMerasa bertanggung jawab atas kehamilan pada wanita asing yang telah salah ditidurinya, Aldebaran memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, bagaimana jika keinginannya tidak berjalan mulus seperti yang dia kira? Andin merasa bahwa bos di tempatn...