Bab 121

168 12 0
                                    

Di tempat lain, Rendy baru tiba di perusahaan Surya, Moluka Foods Inc. Setibanya dia di perusahaan megah itu, ia diberitahu oleh resepsionis kalau Surya belum datang. Padahal waktu telah menunjukkan hampir waktunya makan siang.

Salahnya juga karena tidak menghubungi sekretaris Surya untuk meminta bertemu hari ini.

Rendy mengambil keputusan untuk menghubungi asisten Surya dulu, menanyakan dimana kiranya bosnya itu berada. Tak butuh waktu lama panggilan pun terhubung.

"Pak Indra, saya sekarang berada di Moluka. Mau bertemu dengan Pak Surya. Saya memiliki barang dari presdir untuk diberikan kepadanya." ucap Rendy dengan suara yang jelas.

Indra yang saat itu masih berada di kediaman Sarah bersama dengan Surya lantas memberitahu kedatangan Rendy berikut keperluannya meminta bertemu.

"Kau bilang asistennya Aldebaran?"

Indra mengangguk membenarkan, "Ya, Pak. Saat ini Rendy sedang berada di lobi perusahaan."

Surya bangun dari duduknya. Kemudian pandangannya jatuh pada Sarah yang kini berbaring di tempat tidur dengan kedua mata terpejam. Seolah wanita itu tengah tertidur nyenyak.

"Kita akan kembali ke perusahaan." putusnya memberitahu kaki tangannya yang berdiri di belakang.

"Ya, Pak. Kalau begitu saya akan memberitahu Rendy dulu." ujarnya lalu keluar dari kamar tersebut.

Setelah hanya ditinggalkan berdua saja dengan Sarah, Surya memiliki ekspresi yang sulit diartikan. Namun yang pasti ada kegembiraan di mata itu seolah harapannya untuk mengetahui kebenarannya sudah tepat di depan mata.

"Tidak peduli seberapa keras kau merahasiakannya dariku, aku akan mencari tahu sendiri kebenarannya, Sarah. Jika benar Andin adalah putriku, aku tidak akan memaafkanmu!"

Ruangan itu begitu hening setelah kepergian dua pria dewasa dari sana. Hanya terdengar gemirisik angin, dan hembusannya membuat tile jendela di kamar tersebut melambai-lambai. Cahaya cerah dari luar masuk ke dalam kamar pula, menerangi sepenuhnya ruangan itu dengan cahaya alami.

Beberapa menit kemudian, Sarah yang disangka telah tidur lantas membuka sepasang matanya. Tatapan wanita itu tampak kosong, menatap langit-langit kamarnya dengan perasaan campur aduk diliputi kesedihan.

After One Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang