.
.
.
.
.
Asrama Akrala pagi ini sudah sangat rusuh, karena mereka harus segera sampai di perusahaan pukul sepuluh, dan sekarang mereka masih belum semuanya selesai bersiap."Ya tuhan Wiya cepetan!"
"Mada jangan kebanyakan gaya di depan kaca!"
"Ersya, ayo cepet sarapan!"
"Kenzo, jangan tidur lagi!"
Danish yang duduk tenang di sofa menghela nafas panjang saat mendengar Savian berteriak mengingatkan anggota yang lain.
"Bang Vian, duduk sini jangan teriak-teriak mulu!" Danish pusing sendiri saat mendengar teriakan Savian.
"Lo juga, udah sarapan belum lo?" Danish menggeleng.
"Gak laper, entar aja habis rapat baru makan." Savian mendengus. Danish berubah terlalu banyak.
Pluk
Danish mengerjap saat Jeffrey melemparkan sebungkus roti coklat ke pangkuannya. Hal itu membuat Danish menatap bingung ke arah Jeffrey.
"Makan, gue beli itu semalem tapi males makan." Danish merengut tapi tangannya tetap membuka bungkus roti dan mulai memakannya.
Tindakan Jeffrey membuahkan tatapan tajam dari Yuvan dan Wiya, bahkan Savian.
"Apa?" Yang lain menggeleng saat Jeffrey mengatakan itu.
"Udah yang belum sarapan sana sarapan, habis itu kita berangkat."
.
.
.
.
.
Semua anggota Akrala saat ini sudah duduk di ruang rapat, bukan hanya mereka tapi hampir semua staff mereka ada disana. Mereka akan membahas tentang comeback dan album baru mereka.Deni menatap ke arah Danish yang juga menatap nya dan mengangguk, memberi persetujuan untuk Deni memulai pembahasan tentang lagu baru mereka.
"Untuk lagu di album kalian, ada dua lagu yang akan menjadi title track kalian. Kami juga sepakat untuk membuat music video dua lagu tersebut." Ucapan Deni jelas membuat anggota Akrala terkejut, biasanya jika lagu sudah jadi maka Mada, Danish, Wiya, Jeffrey atau Yuvan akan dipanggil untuk mencocokan nada. Namun kali ini mereka sama sekali tidak mendapat panggilan dari tim produksi.
"Loh bang Deni sudah punya lagu buat kita?" Deni mengangguk kecil.
"Kita kira, kita mau nentuin konsep dulu kayak biasanya bang." Deni tersenyum misterius saat mendengar ucapan Mada.
"Kali ini konsep kalian adalah penutup untuk rangkaian album kalian sebelumnya, jadi rangkaian nya akan berhenti di album ini, di next album akan ada konsep baru." Semua anggota mengangguk saat Deni menjelaskan tentang itu.
"Sebelum saya menunjukan lagu baru kalian, saya ingin kalian mendengarkan musik nya dulu." Deni meminta salah satu staff nya untuk memainkan musik yang sudah dia siap kan.
Reaksi semua anggota Akrala beragam, tapi bisa dilihat jika mereka semua menikmati musik itu. Bahkan semua staff yang ada disana ikut berdecak kagum mendengar nada yang sangat berbeda dari dua musik yang berbeda itu.
"Belum ada lirik nya bang?" Deni menatap ke arah Jeffrey yang bertanya.
"Sudah, saya sengaja ingin kalian mendengarkan mentahan nya terlebih dahulu." Ucapan Deni membuat mereka semua mengangguk. Namun sebenarnya ada satu anggota yang mengernyit saat musik kedua dimainkan, dia seperti pernah mendengar itu entah dimana.
"Sekarang saya akan memutarkan demo nya."
Klik
Musik yang sama namun kali ini terdengar lebih halus jangan lupa diiringi oleh suara lembut yang menjadi pengisi lagu itu, semua orang yang ada di ruangan itu saling melirik, bertanya-tanya suara siapa yang sudah menyanyikan mode demo lagu-lagu itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akrala (Sudah Terbit)
FanfictionAgra tidak tau apa yang terjadi sebenarnya, dia hanya pergi tidur setelah meminum obat tidur miliknya. Memutuskan melupakan sejenak masalah plagiat yang dilakukan oleh adik kembarnya sendiri. Tapi saat membuka mata, bukan kamar kost nya yang di liha...