77. Kembalinya Danish

2.2K 242 10
                                    


.
.
.
.
.
Dua hari berlalu sejak mereka pulang ke asrama, dan sejak hari itu mereka belum mendapat kabar apapun dari Danish. Erhan dan Firly juga seolah melarang mereka menemui Danish di rumah pemuda mungil itu, dengan alasan jika Danish tidak ada disana.

Anggota Akrala seperti kehilangan kembali semangat mereka, apa lagi setelah mereka rapat dengan perusahaan. Savian dan Mada harus mengambil alih semuanya menggantikan peran Danish selama ini, dan itu membuat mereka tau jika sebenarnya selama tiga tahun ini Danish sudah menjadi leader yang baik untuk mereka.

Bruk

"Gue capek!" Kenzo memejamkan matanya sambil bergumam setelah tubuhnya menyentuh sofa asrama.

"Bukan cuma lo yang capek Ken, kita semua capek." Kenzo langsung membuka matanya sesaat setelah Wiya mengatakan hal itu.

Kenzo menatap lekat pada Wiya dengan sorot mata tajam nya, hal yang selama ini tidak pernah dilakukan Kenzo pada Wiya.

"Iya dan semua itu gara-gara lo sialan!" Ucapan kasar Kenzo jelas membuat Wiya terkejut, ah bukan hanya Wiya namun semua anggota Akrala terkejut mendengar nya.

"Kenzo?" Kenzo mendengus dan menatap tajam pada Wiya, mengabaikan panggilan peringatan dari sang tertua.

"Kalau aja lo bisa tahan diri semua gak akan kayak gini! Lo ngerusak semuanya Wiyasa!!" Wiya mengepalkan tangannya saat mendengar hal itu dari Kenzo, tanpa Kenzo perjelas pun dia sudah tau kalau semua ini karena kesalahannya.

"Kenzo stop! Wiya memang salah tapi kamu gak berhak marah kayak gini!" Kenzo menatap Savian dan Ersya bergantian.

"Harusnya kalimat itu buat kalian bukan buat gue! Gue yang jaga Danish selama ini, saat kalian bisanya cuma maki-maki dia. Gue yang selama ini selalu nahan dia buat tetep disini, karena gue tau Danish lah alasan Janesh membentuk Akrala!" Ucapan panjang Kenzo membuat semua yang ada disana terdiam.

"Apa maksud lo?" Kenzo menatap Yuvan lekat, selama ini Yuvan tidak pernah menghina Danish, pemuda tinggi itu hanya diam dan menjaga jarak dengan leader mereka.

"Masuknya Danish kesini memang karena permintaan perusahaan, dan pilihan kita buat gak ambil posisi leader itu saat Janesh meninggal. Tapi apa kalian pikir bos kita bisa segampang itu masukin Danish ke Akrala tanpa pertimbangan?"

"Gak! Danish masuk kesini bahkan dengan pertimbangan matang, hanya saja situasinya yang tidak tepat." Disaat tatapan bingung diterima Kenzo dari anggota yang lain, Jeffrey justru menghela nafas panjang.

"Gue gak paham apa maksud lo Ken!" Kenzo berdecih saat Mada mengatakan hal itu.

"Masuknya Danish ke Akrala atas permintaan Janesh, bahkan jika saat itu Janesh gak pergi, Danish akan tetap menjadi anggota Akrala." Kenzo menatap kearah Jeffrey yang baru saja berbicara.

"Janesh setuju untuk menjadi idol dengan syarat jika dia akan membawa adiknya menjadi anggotanya, Janesh sudah menyiapkan segalanya agar bisa membawa Danish keluar dari rumah keluarganya. Namun sayang Janesh jauh lebih dulu pergi dan meninggalkan Danish bersama kita, Janesh berharap jika kita mampu menjaga Danish." Ucapan Jeffrey membuat anggota Akrala menunduk, mereka baru menyadari itu beberapa bulan ini.

"Danish berjuang sendirian disini sebelumnya, dia menerima hukuman atas kesalahan yang tidak pernah dia lakukan. Kalau kalian mikir Danish selalu dihukum karena dia suka berbuat onar, coba kalian pikir lagi! Danish gak pernah sekalipun membuat masalah kecuali terlambat datang ke studio."

"Semua hukuman yang di terima Danish adalah karena kita, kesalahan yang kita lakukan, aturan yang kita langgar membuat Danish di hukum. Bahkan staff kita juga sering melakukan kesalahan secara sengaja agar Danish di hukum, itu merupakan kesepakatan bos kita dengan Danish. Danish tidak ingin kita semakin membencinya jika kita di hukum, kalau bukan karena Danish Akrala sudah hancur sejak awal!" Setelah mengatakan itu Kenzo berlalu pergi dan masuk ke kamarnya, meninggalkan yang lain di ruang tengah.

Akrala (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang