After Rain Season 2 (End) Lengkap

S2 After Rain Chapter 1

>>> Ini saya cuma iseng aja bikin trailer. Jadi maaf kalo gk sesuai ekspektasi. Bisa diliat juga di Tiktok, Fb, dan Ig dengan akun yang sama. makasih.... <<<

🍁 S2 After Rain Chapter 1 🍁

🍁 Rocky dan Judhy tengah memotret foto bersama dengan menggunakan layar depan ponsel milik Judhy. Keduanya duduk di kursi taman di bawah pohon taman Bintang.

Gadis penyuka permen karet itu menerbitkan senyuman yang jarang dia perlihatkan, sedangkan Rocky hanya tersenyum tipis. Beberapa kali jepretan, mereka kemudian mengecek hasil foto.

"Bagus-bagus fotonya, Krish. Nanti aku cetak, ya?"

Rocky hanya balas mengangguk.

"Oke. Sekarang kita ke ...." Judhy melihat Rocky seraya berpikir. "Bagaimana kalau ke museum Keraton Macan Putih?"

"Boleh."

"Baiklah, kita pergi sekarang."

Keduanya pun melangkah pergi menjauhi taman Bintang, lalu menghentikan angkutan kota menuju museum Keraton Macan Putih.

Selama perjalanan, mereka hanya saling diam. Rocky melihat ujung sepatunya. Sementara Judhy melihat ke luar jendela, membiarkan angin menerpa wajah dan menerbangkan anak rambut.

Hari yang indah untuk keduanya.

Dua puluh menit kemudian mereka sampai di museum. Gapura dari bata merah yang tersusun meruncing ke atas berdiri kokoh. Patung macan putih di tengah lingkaran taman hijau menyambut mereka. Judhy dan Rocky sama-sama menuju pos pembelian tiket sebelum masuk.

Beberapa patung orang berpakaian khas zaman kerajaan dulu yang membawa tombak, berdiri di dalam etalase. Juga para pahlawan berseragam. Di susul beragam keris, pedang, dan pusaka lain di etalase berbeda. Di sana ada sebuah informasi terkait pusaka yang dipajang. Mereka bergantian membaca informasi tersebut.

Karena ada larangan mengambil gambar di sana, alhasil Rocky dan Judhy hanya mampu mengabadikan momen tersebut dalam memori. Pengunjung museum hari ini cukup ramai, sehingga keduanya harus bersabar untuk melihat-lihat isi museum.

Titik paling ramai adalah sebuah ruangan di mana di tengahnya terdapat sebuah hologram yang memunculkan beragam benda museum beserta informasinya. Tentu saja bagi generasi tekhnologi, hal semacam itu jauh lebih menarik dibandingkan hanya melihat-lihat benda-benda yang ada di museum secara langsung.

Kecanggihan dari hologram tersebut pun mampu menarik minat para pengunjung untuk melihat lebih lanjut isi museum.

Miniatur kereta Paksi, kuda yang ditunggangi para prajurit kerajaan, para pahlawan berseragam dan telanjang dada yang ikut berperang melawan penjajah, berada di satu etalase. Hal itu memberikan sebuah kesan tersendiri.

Berpindah ke tempat lain, mereka disuguhkan gambar penderitaan orang-orang zaman dahulu karena penjajahan yang dilakukan bangsa barat. Raut muka para kaum perempuan menggendong balita sembari menggandeng seorang anak, kaum pria bertubuh kurus, anak-anak yang bertelanjang dada, ternak yang diambil paksa para penjajah, rumah-rumah yang dihancurkan, menjadi pemandangan sangat mengerikan. Di tambah lagi ruangan itu dilengkapi efek suara yang menggambarkan suasana pada zaman itu.

Pekik ketakutan, jerit kesakitan, raung kelaparan, tangis kesedihan, berpadu menjadi satu di ruang museum tersebut. Judhy sampai tanpa sadar menitihkan air mata berada di tempat ini. Sebelum akhirnya Rocky segera membawanya pergi dari sana dan melanjutkan mengelilingi museum.