🍁 S2 After Rain Chapter 91 🍁
🍁 Gadis bertopi baru saja melewati danau tanpa mengurangi kecepatan lari. Kakinya terus melangkah, tak peduli detak jantung sudah berdebar hebat minta berehat.
Di pinggiran danau, Gerly melihatnya. Dia mengikuti ke mana sang junior melangkah. Sebelum akhirnya dia tergerak untuk menaiki motor maticnya dan langsung tancap gas.
"Cepat sekali larinya," gumam Gerly melihat Judhy di seberang sana, sedangkan dirinya terjebak lampu merah.
Sementara gadis bertopi tiba-tiba memelankan ayunan kaki, lalu berhenti di bawah pohon. Tangannya terulur menyentuh batang pohon untuk menopang tubuh.
"Jangan sekarang ...." Judhy melihat menara jam Ageng icon SMA HarBa dari tempatnya berdiri. Tinggal sedikit lagi.
"Ayolah, kau pasti bisa." Gadis itu berusaha menyemangati dirinya seraya memegangi perut.
Judhy menggigit bibir saat waktu kurang dari 5 menit lagi. Dia mulai tidak yakin akan sampai tepat waktu. Tubuhnya mulai terasa lemas.
Kendati kondisinya tidak mendukung, keinginan yang begitu kuat untuk bertemu Rocky, membuat gadis itu mengerahkan sisa tenaga untuk menyeberang. Dia kemudian berjalan pelan menahan sakit yang datang menyerang organ dalam.
"Kau bisa, Judhy," katanya menyemangati diri sendiri.
Dia terus berjalan mengabaikan bunyi klakson yang menegurnya. Hingga sang pengemudi melepas helm dan meraih tangan gadis itu.
"Hey."
"Kak Gerly?"
"Iya, ini aku. Kau mau ke sekolah, kan? Bareng saja."
Judhy menatap wajah Gerly ragu.
"Tunggu di sini." Gerly berjalan menuju motor beberapa meter di belakang, lalu naik, melajukannya pelan dan berhenti di tempat sang junior menunggu.
"Naiklah!"
"Tidak apa-apa?"
"Meskipun aku tidak tahu apa yang membuatmu sampai buru-buru seperti itu, aku tidak apa-apa sesekali baik pada juniorku. Jadi, cepatlah naik."
Semesta mendukung. Begitulah kira-kira untuk menggambarkan perjuangan Judhy untuk bertemu Rocky.
Sampai di SMA HarBa, Judhy bergegas turun, tidak lupa berterima kasih pada Gerly.
Gerly yang mengkhawatirkan keadaan Judhy karena sedari tadi memegangi perut, dia pun mengekorinya.
"Perutku sakit sekali. Padahal tinggal sedikit lagi," batinnya.
Pikiran Judhy pecah antara ingin cepat bertemu Rocky atau pergi ke UKS. Langkahnya terhenti di pilar tengah gedung guru bertepatan dengan bel berbunyi nyaring. Begitu bel berakhir, terdengar pengumuman bahwa peserta olimpiade harus segera meninggalkan ruangan.
Tepat waktu.
"Kau tidak apa-apa?"
Judhy memejamkan mata sejenak, menurunkan tangan dari perut, kemudian berbalik. "Tidak apa-apa."
"Kau yakin?" Gerly ragu akan jawaban dari juniornya.
"Uhm, sebenarnya aku punya maag. Dan sepertinya sekarang kambuh. Kalau tidak keberatan, aku boleh minta tolong untuk ambilkan obat maag di UKS?"
"Kau tidak mau sekalian ke UKS? Biar aku antar."
"Tidak usah. Ini tidak terlalu sakit, kok. Jadi aku cuma butuh obatnya."
"Oke. Tunggulah di sini." Gerly kemudian mengambil langkah melewati lapangan utama untuk sampai ke UKS di seberang sana.
Judhy melirik Gerly yang berlalu pergi, sebelum akhirnya melanjutkan langkah yang tertunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Teen FictionDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...