After Rain Season 2 (End) Lengkap

S2 After Rain Chapter 17

🍁 S2 After Rain Chapter 17 🍁

🍁 Arin berinisiatif mengecek hasil tes seleksi sahabatnya. Apakah lolos atau tidak.

Gadis itu sudah siap di depan layar laptop, mengklik pengumuman dari website resmi SSM. Dan ... Judhy berhasil lolos. Hal yang sebenarnya tidak mengejutkan bagi Arin, Judhy mendapatkan skor teratas tes akademik dari semua peserta. Yaitu meraih nilai 980, nyaris sempurna.

Sedangkan untuk nilai tes fisik, Judhy berada di urutan ke 37. rangking atas didominasi peserta laki-laki. Kendati demikian, dia meraih nilai tes fisik terbaik dari semua peserta perempuan.

Judhy lolos dengan meraih hak istimewa. Yaitu gratis biaya pendaftaran dan gratis SPP selama satu tahun. Hak istimewa yang juga dia dapat dari SMA HarBa.

Di bawah nama Judhy, ada nama peserta yang mengusik penglihatan Arin. M. Rocky K. P. J. A., mendapat skor akademik 970.

"Ini cowok keren, kan?" gumamnya.

Lalu, dia menengok sang sahabat yang entah sedang melamunkan apa. "Judhy," panggilnya.

Judhy hanya melirik tanpa menyahut.

"Waktu tes seleksi, kau ketemu Krish?"

"Tidak."

"Oh, aku kira kau bertemu dengannya di sana. Soalnya namanya ada di bawah namamu."

Judhy diam tidak tertarik.

"Oh, iya, selamat ya, kau lolos dan mendapatkan hak istimewa. Mau aku print sekalian datanya? Biar nanti kau tinggal daftar ulang."

"Aku sudah resmi jadi siswi SMA HarBa, Rin. Bahkan aku sudah punya seragamnya."

"Eh, serius?"

Judhy mengangguk pelan.

"Kau ... dipaksa?"

"Tidak."

"Bohong."

"Aku tidak ingin Bunda dan Ayah bertengkar hanya karena keinginanku untuk lanjut ke SSM, Rin."

"Itu artinya kau terpaksa?"

"Ya. Tapi aku yakin, seiring berjalannya waktu, aku akan lupa kalau aku sangat ingin melanjutkan pendidikan ke SSM."

Arin diam mengamati wajah sahabatnya. Arin bisa merasakan kesedihan terpendam dari gadis penyuka permen karet, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan.

"Kalau begitu ... bersiaplah menghadapi Prima dan yang lainnya. Mereka pasti akan mencecarmu dengan berbagai pertanyaan. Secara, mereka tahu kau sangat ingin ke SSM, tapi ... malah melihatmu memakai seragam SMA HarBa."

"Dan aku serahkan itu padamu, ya?" Judhy pura-pura tersenyum.

"Eh, kok, aku? Berani bayar berapa, nih?" Arin ikut pura-pura tersenyum. Namun, gagal. Gadis itu mendongak untuk menyembunyikan air mata yang memberontak keluar.

Sementara Judhy buang muka sembari menggertak rahang.

"Kalau suatu hari kau tidak mengenaliku, kau harus memukulku, Rin. Berjanjilah."

Arin mendengarnya, tetapi memilih untuk tidak memberikan jawaban.

Dan benar perkataan Arin di hari itu. Prima dan yang lainnya kompak terbengong dengan tatapan heran akan keberadaan Judhy di ruangan.

Prima cs, Jeran cs, Geldan cs, Jezrine cs, lalu Amelyza dan geng, mereka berada di satu kelas yang sama. Yaitu kelas 10 A-1. A-1, kelas yang memang diprioritaskan untuk anak-anak yang sebelumnya bersekolah di SMP 1 dan 2 HarBa kota Tentara Pelajar. Jadi tidak heran jika mereka menempati ruangan yang sama.