🍁 S2 After Rain Chapter 41 🍁
🍁 "Apa alasanmu ingin keluar?"
Suasana aula begitu hening. Semua pasang mata menunggu jawaban dari gadis bando putih.
Prima mengalihkan pandangnya sejenak ke samping, lalu menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Helaannya terdengar berat, seperti hendak mengungkapkan sesuatu yang ... pelik.
"Beritahu kami, apa alasanmu ingin keluar?" tanya Olvin lagi.
"Aku hanya akan bergabung dengan OSIS setelah kau meminta maaf padanya."
Kini atensi beralih pada Olvin, menantikan apa langkah selanjutnya. Cowok itu menatap lekat mata Prima, sorotnya dingin tak terbaca.
"Baiklah." Olvin membalas setelah membiarkan sunyi menguasai aula beberapa detik. "Aku akan meminta maaf padanya saat dia masuk nanti."
Pernyataan Olvin itu tentu saja memancing berbagai reaksi. Olive sang adik kembarnya sampai membuka mulut seraya sedikit memelototkan mata tak percaya. Kakaknya itu akan meminta maaf pada juniornya?
"Pasti ada yang tidak beres dengan Kak Olvin," batinnya.
"Tapi kau harus melakukannya di depan anak-anak."
Ucapan Prima itu sontak kembali memancing reaksi dari para calon pengurus OSIS. Mereka melihat Prima dan Olvin bergantian.
7 detik beradu tatap, Olvin akhirnya mengikis jarak dengan Prima, lalu berhenti dengan jarak dua langkah pendek.
"Pastikan setelah itu, kau menerima tawaran kami untuk bergabung dengan OSIS."
"Sepertinya kakakmu sedang bermasalah, Olive," bisik Valencia di barisan tengah pada Olive.
"Sepertinya." Olive menanggapi singkat.
Prima balas menatap Olvin, lekat. "Tentu."
Setelah mendapat jawaban kepastian dari Prima, Olvin langsung melangkah pergi. Pun Prima.
Yudis pun mengambil alih stand mic. "Baiklah untuk menghemat waktu, langsung saja kami sampaikan beberapa hal pada kalian. Dan hal itu akan disampaikan oleh Kak Devan."
Devan segera berdiri di dekat mic, melihat catatan di layar ponsel. "Kalian memang siswa-siswi yang terpilih karena memiliki pengaruh di kelas kalian masing-masing," katanya dengan raut serius. "Namun, untuk tetap bertahan menjadi calon pengurus OSIS, kalian perlu mematuhi beberapa aturan."
Desahan kesal dan sebal mulai meluncur di bibir para calon pengurus OSIS. Mereka mulai dilanda bosan berdiri di sana. Devan memang tidak memiliki kharisma seperti sang ketua. Kendati demikian, cowok itu tenang untuk menyampaikan beberapa poin lagi.
"Dan aturannya adalah: Satu, kalian harus menjadi contoh bagi siswa-siswi lain untuk tetap mentaati peraturan. Dua, masing-masing dari kalian memiliki seratus poin, jika melanggar aturan sekolah maka akan dikurangi 5 poin. Tiga, poin minimal untuk lolos ke tahap berikutnya adalah 50 poin. Jadi jika di bawah itu, maka dianggap gugur dan silakan mencoba daftar masuk OSIS dengan jalur seleksi formal. Empat, pengecekan poin akan dilakukan secara mendadak. Dan terakhir, penyeleksian dimulai dari hari ini. Untuk lebih jelasnya tentang aturan tadi, silakan cek akun medis sosial OSIS SMA HarBa."
Devan kemudian menoleh Yudis, memberi kode agar cowok berkacamata itu membubarkan para calon pengurus OSIS.
"Baiklah, sampai bertemu di pertemuan berikutnya yang belum kita tentukan waktunya. Semangat untuk kalian, dan jangan sampai lengah! Karena pengawasan kami ada di mana-mana," ucap Yudis. "Silakan kalian boleh kembali ke kelas masing-masing."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Roman pour AdolescentsDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...