🍁 S2 After Rain Chapter 64 🍁
🍁 Yudis memacu motornya kesetanan. Terhitung tiga kali dia menerobos lampu merah. Mendengar kabar buruk tentang gadis yang disukainya, membuat hati cowok itu hancur berkeping-keping.
Padahal, gadis itu sebelumnya bertemu dengannya.
Padahal, sang sekretaris OSIS itu tadi baik-baik saja.
Padahal, gadis yang dikenal perfeksionis itu baru saja bicara dengannya.
Bahkan belum satu jam berlalu setelah Yudis memutuskan pergi, tetapi kenapa ...
"Sakura, tolong bertahanlah. Aku ikhlas kalau kau tetap memilih Olvin. Tapi aku mohon ... jangan meninggalkan kami."
... terdengar kabar bahwa ... Sakura kecelakaan dan keadaannya kritis?"
Yudis segera memarkirkan motor, melepas helm dengan tergesa. Cowok itu berlari seolah diburu waktu. Olvin, Gerly, dan Devan sudah berada di depan ruang UGD. Yudis jadi yang terakhir datang. Di sana juga ada pria paruh baya berstelan jas rapi tengah sibuk menghubungi seseorang.
Gerly menunduk dalam. Dia yang memberikan ide agar Sakura menyelesaikan masalahnya dengan Yudis. Namun, dia tidak pernah menyangka kalau idenya ... akan berakibat fatal seperti ini.
Mungkin, Sakura akan baik-baik saja kalau Gerly tidak ikut.
"Benar. Tidak seharusnya kau ikut campur, Ly. Dengan begitu, kecelakaan ini tidak akan pernah terjadi."
Devan di sisi Gerly jelas mendengar suara gadis itu meskipun pelan.
Gerly menggigit bibir. Ketakutan menguasainya. Kakinya tak mampu menopang tubuh. Gerly merosot perlahan.
"Ra, jangan pergi," ucapnya lirih.
Devan ikut duduk, menggenggam tangan Gerly untuk menguatkannya. "Kita doakan yang terbaik untuknya."
Gerly menyembunyikan wajah pada lututnya yang tertekuk ke atas. Tangannya menjambak rambut penuh penyesalan.
"Ini semua gara-gara aku, Van. Kalau saja aku tidak ikut campur masalah mereka, ini tidak akan terjadi."
"Hey." Devan menghentikan gerakan tangan kanan Gerly agar tidak menyakiti diri gadis itu. "Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan kita, Ly. Jadi jangan menyalahkan dirimu, ya."
Gerly mengangkat wajah dengan air mata bercucuran. "Tapi akulah orangnya, yang sudah menyarankan Sakura untuk menemui Yudis, Devan. Aku orangnya. Kalau saja aku tidak mengusulkan agar Sakura bicara empat mata dengan Yudis, ini tidak akan terjadi."
"Siapa yang tahu?" Devan mengusap air mata Gerly. "Siapa yang akan tahu, kalau semua ini akan terjadi? Kalau ada yang tahu, aku yakin, Yudis pun pasti akan menolak saat Sakura mengajaknya ketemuan."
"Tapi tetap saja ...."
"Hey." Devan memaksa Gerly untuk menatapnya. "Jangan menyalahkan dirimu lagi."
Gerly menahan diri sebisa mungkin untuk tidak menangis, tetapi sayang, air mata jatuh tak terbendung.
Melihat gadis yang biasanya usil dengan kehidupannya rapuh seperti ini, jiwa romantis Devan keluar. Tangannya bergerak meraih Gerly dalam pelukan.
Di dalam, tim medis tengah berjuang menangani dua pasien. Darah tercecer di mana-mana. Salah satu dokter yang menangani adalah ....
"Bunda, tolong selamatkan Kak Sakura," kata Judhy. Saat ini dia di kamar Nyonya Kristin yang berada di lantai rumah sakit.
Sewaktu rumah sakit menerima dua pasien kecelakaan, Nyonya Kristin sedang bersama putrinya.
Wanita itu meminta putrinya untuk datang ke rumah sakit. Ada hal yang ingin dibicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Подростковая литератураDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...