🍁 S2 After Rain Chapter 51 🍁
🍁 Pagi ini, dua orang yang berjalan akrab menjadi pusat perhatian siswa-siswi SMA HarBa. Mereka menatap heran kedua orang itu, karena sebelumnya sempat menjadi perbincangan. Yang satu tukang rundung, yang satu lagi dikenal dingin.
"Ajaib!" ujar Sakura di samping kanan Olvin. "Sepertinya ada hal menarik yang mereka bicarakan kemarin, tapi apa?"
Olvin menoleh Sakura datar. "Sepertinya Olive mendapatkan apa yang dia inginkan."
Devan, Gerly, Yudis, dan Sakura, kompak melihat sang ketua OSIS. Pancaran mata yang meminta penjelasan dari Olvin begitu tergambar jelas di sana.
Saat ini, mereka berada di koridor yang berseberangan dengan lorong yang sedang di lalui Olive dan ... Judhy. Kelima orang itu mengamati dari depan ruang OSIS.
"Keinginan apa?" Sakura bertanya mewakilkan yang lain.
"Olive ingin punya adik perempuan, biar ada temen katanya."
Sakura mengangguk mengerti dan memilih untuk tidak bertanya lagi.
"Lucu, bukan?" ucap Yudis seraya mendorong kacamatanya yang menurun. "Olive memaksa anak kelas sepuluh itu untuk ikut dengannya ke gedung kolam renang. Di sana bahkan Olive sedikit kasar, tapi pagi ini ...."
Gerly manggut setuju. "Ya. Pagi ini malah Olive terlihat seperti teman dekat anak itu. Jujur aku akui, anak kelas sepuluh itu memang punya daya tarik tersendiri dibandingkan yang lain."
"Mungkin karena anaknya jarang bicara, jadi terlihat lebih menarik. Lain lagi ceritanya kalau dia banyak omong," kata Devan menimpali ucapan Gerly.
Sementara dua orang yang menjadi perbincangan pagi ini, mereka sudah memasuki gedung kelas. Olive bahkan sampai naik eskalator yang sama dengan Judhy menuju ke lantai 5.
"Aku kira kau tidak akan masuk hari ini." Olive membuka percakapan dalam hening yang tercipta.
Judhy diam.
"Jawab kan bisa."
"Aku hanya akan tidak masuk kalau aku menginginkannya."
"Tidak menginginkannya, atau tidak betah di rumah?"
"Memangnya apa yang disebut rumah?"
Olive terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Sampai berpisah di lantai 5, Olive melambaikan tangan perpisahan karena arah kelas yang berbeda.
"Rumah. Benar juga pertanyaannya. Memangnya apa yang disebut rumah? Sebuah bangunan? Kalau itu aku memilikinya, tapi kenapa ... aku malas pulang? Apa jangan-jangan ... aku belum memiliki sesuatu yang disebut rumah itu?" gumamnya.
Langkah Olive terhenti saat dihadang oleh ketujuh temannya. Olive menatap mereka datar, sementara ketujuh gadis menatapnya penuh harap.
"Kita damai hari ini ... atau tidak sama sekali." Valencia berkata serius seraya mengulurkan tangan.
Lengang.
Lima detik kemudian Olive menepis tangan Valencia. Hal itu pun membuat ketujuh gadis terkejut sampai membulatkan mata.
"Kalau kalian bisa menjawab pertanyaanku, maka akan aku pertimbangkan."
"Apa?" balas Valencia.
"Apa arti rumah ... bagi kalian?"
Ketujuh gadis bertukar pandang, bingung.
Valencia lalu menatap lekat mata Olive, siap untuk memberikan jawaban. Keenam gadis berharap banyak pada gadis kepang dua itu.
Valencia menelan ludah, lalu berkata, "Teman. Teman bagiku adalah salah satu rumah yang aku miliki. Dan kau ... termasuk salah satunya."
Olive menyelami mata Valencia, mencari kesungguhan dari perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Dla nastolatkówDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...