After Rain Season 2 (End) Lengkap

S2 After Rain Chapter 29

🍁 S2 After Rain Chapter 29 🍁

🍁 Hanya dengan Nyonya Kristin menoleh padanya, sang asisten yang berdiri di dekat pintu langsung mendekat.

"Kalau anak itu masih di luar, suruh dia pulang. Dan cegah siapa pun masuk ke ruang ini kecuali atas izinku."

"Baik, Nyonya."

Sang asisten langsung undur diri, bergegas ke luar dan menghampiri Rocky.

Prima dan Rocky yang tengah bertukar pandang dalam diam, lantas menoleh ke arah wanita itu.

"Den, Krish. Den sebaiknya pulang. Soalnya Nyonya memerintahkan saya untuk melarang siapa pun yang ingin menjenguk Nona," kata wanita itu tanpa basa-basi.

"Kalau boleh tahu, bagaimana keadaannya?"

"Nona tidak apa-apa. Dia sekarang sedang tidur dan hanya butuh istirahat saja."

"Baiklah, kalau begitu aku permisi."

"Iya, Den." Sang wanita kembali masuk ke ruangan, berdiri di dekat pintu.

Sementara Rocky, sebenarnya enggan beranjak, tetapi apa boleh buat, dia tidak boleh memaksakan kehendaknya.

"Kenapa belum masuk?" tanya Yaksa yang baru saja sampai.

"Tante Kristin melarang siapa pun untuk menjenguk putrinya, Pa," jawab Prima datar.

Bersamaan dengan itu, Rocky mengambil langkah pergi tanpa pamit. Dia menghindari posisi terjebak obrolan antara ayah dan anak. Takut iri yang berujung menggelapkan hati dan menciptakan kebencian dalam diri.

"Papa sudah duga. Ya sudah, kita pulang."

Prima manggut. "Tapi Papa jaga jarak, ya?"

"Hm?"

"Ada yang ingin aku bicarakan dengannya," jelas Prima sembari menatap punggung Rocky yang semakin menjauh.

"Oke."

Prima tersenyum tipis pada papanya. "Kalau begitu tunggu di parkiran," katanya kemudian menyusul Rocky. Dia mengayunkan kaki dengan langkah panjang dan cepat untuk mengejar cowok di depan.

"Hey!"

Rocky terhenti saat akan menuruni anak tangga, menunggu Prima yang berjalan ke arahnya.

"Bisa bicara sebentar? Sambil jalan saja."

Rocky tak membalas, tetapi langkah pelannya diartikan Prima sebagai jawaban 'iya'.

"Setipa Judhy sakit, kau selalu ada. Apa kau memiliki hubungan spesial dengannya?"

"Hanya teman."

"Kenal di mana?"

"Dulu aku pernah satu kelas dengannya waktu SD."

"Oh. Berarti kau sudah lama mengenalnya, ya."

Hening.

"Oh ya, sekarang kau sekolah di mana? Lalu bagaimana kehidupanmu di sekolahmu itu? Apa menyenangkan?"

"Aku sudah tidak peduli bagaimana orang-orang memandangku. Karena saat ini ... aku sudah memiliki tujuan yang ingin aku capai."

"Bagus. Apa itu impianmu?"

Rocky berhenti, Prima pun ikut melakukan hal yang sama.

Prima mendadak kikuk saat Rocky memandangnya lama. Debaran jantungnya membuat gadis itu gugup setengah mati dan ingin sekali beranjak pergi dari sana. Ditambah lagi ingatannya dulu saat pernah menembak Rocky, tetapi berujung pada penolakan.