🍁 S2 After Rain Chapter 49 🍁
🍁 Genta mengedarkan pandangan saat baru saja sampai di lantai tiga kantin. Begitu dia menemukan apa yang dicari, bibirnya terulas senang.
"Di sana rupanya," gumam Genta kemudian mengambil langkah menuju meja dekat dinding kaca.
Sebelum kemari, cowok itu diberitahu Valencia melalui pesan singkat. 'Lantai tiga'. Dan hal itulah yang membawa Genta melangkah ke tempat ini.
"Hay," sapanya sambil duduk di hadapan seorang gadis yang tengah melihat ke luar jendela.
"Sendirian saja?"
Gadis yang diajak bicara oleh Genta menoleh malas. Bersamaan dengan itu seorang pelayan berpakaian rapi menghampiri, memberikan buku menu pada Genta.
"Seperti biasa saja," ucap Genta pada sang pelayan.
Pelayan sedikit membungkuk hormat membalasnya, sebelum berlalu pergi.
Daripada disebut kantin, tempat ini lebih pantas dibilang restoran. Alasannya, tempat luas, meja dilapisi kain berwarna merah, terasa lengang meskipun ada banyak orang, juga ada pelayan yang menggunakan pakaian sangat rapi jika dibandingkan dengan kantin di bawah. Tempatnya juga lebih tertutup jika dibandingkan dengan kedua kantin bawah. Dan terakhir, harga makanan yang lebih mahal pastinya.
"Mukamu kusut sekali, ada masalah?"
"Bukan urusanmu." Olive kemudian mulai menikmati olahan daging sapi yang begitu menggoda perut.
Daging berbentuk dadu berukuran kecil dengan bumbu kecokelatan itu perlahan masuk ke mulut Olive. Genta diam melihat gadis itu makan. Entah karena terburu-buru atau apa, Olive sampai tersedak. Genta langsung menyodorkan gelas jus jeruk padanya.
"Kau tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa." Olive menjawab sungkan.
Bertepatan dengan itu, pesanan Genta datang, persis seperti yang dipesan Olive.
"Aku suka olahan daging di sini," ucap Genta begitu Olive melihatnya karena makanan yang dipesan cowok itu.
"Sebenarnya ada apa kau kemari? Aku sedang tidak ingin diganggu."
Genta tersenyum, lalu menusuk dengan garpu satu potongan daging. Tangannya terulur ingin menyuapi Olive.
Senyuman manis Genta yang selalu terukir sepertinya berhasil meluluhkan hati Olive. Olive menerima suapan itu. Hanya sekali.
"Sudah lama sekali, ya, kita tidak makan bersama seperti ini? Terakhir kali kapan?"
"Lupa," jawab Olive asal, lalu kembali memasukkan daging ke mulut.
"Semester lalu ya, kayaknya. Aku sibuk futsal, kau sibuk dance. Sempurna."
Tak mendapat tanggapan dari Olive, Genta berpikir keras untuk mencari topik lain.
"Oh ya, ngomong-ngomong ... kau mencalonkan diri jadi ketua OSIS, kan? Untuk menggantikan kakakmu."
Olive menatap dalam mata Genta. Genta pun meletakkan garpu di piring sebelum membalas tatapan itu.
"Kenapa? Kau ragu?"
"Menurutmu ... apa aku mampu menjadi ketua OSIS?"
"Kau tanya pendapatku, kan?" Genta menyesap jus jeruk sebelum melanjutkan, "Maka jawabanku, kau mampu."
"Kenapa?"
"Ayolah, Olive. Kau pikir kenapa kau bisa jadi ketua geng? Kau juga dipercaya jadi ketua klub dance sekolah."
"Itu hanya klub kecil."
"Dengan segudang prestasi."
"Anak-anak klub dance itu punya semangatnya sendiri untuk memajukan klub. Tidak peduli siapa pun ketuanya, selama anak-anak punya semangat untuk terus berkembang, maka secara otomatis klub pasti akan punya prestasi."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Teen FictionDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...