S2 After Rain Chapter 63

8 2 0
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 63 🍁

🍁 Jembatan dengan lebar 5 meter dan panjang sekitar 100 meter memang menjadi salah satu tempat favorit anak muda untuk menikmati malam. Jembatan yang dikhususkan untuk pejalan kaki di danau Damar Banyu itu selalu ramai pengunjung. Hanya akan sepi jika cuaca tidak mendukung.

Cowok berkacamata sudah berdiri dekat pembatas jembatan 30 menit yang lalu. Dia datang lebih awal dari waktu temu yang dibuat seseorang.

Gadis dengan stelan outfit pendek berjalan dengan langkah panjang menghampiri cowok berkacamata. Tangannya membawa dua cup cokelat panas. Berkali-kali dia menghela napas berat untuk menghilangkan gugup sepanjang ayunan kaki.

Dia diam sejenak, mengambil napas. "Hay."

Yang disapa menoleh, lalu membalas dengan anggukkan kecil. Tangannya bergerak menerima cup kopi panas dari gadis yang membuat janji dengannya.

"Malam yang indah."

"Ya." Yudis menjawab sungkan.

"Boleh diminum, kok." Sakura berusaha mencairkan suasana, meskipun tampak sia-sia.

Canggung.

"Langsung ke intinya saja, jangan buang waktu."

Kentara sekali, Yudis tidak ingin berlama-lama dengan sang sekretaris OSIS.

"Apa perasaanmu sudah berubah?"

"Maksudmu?"

"Katanya kau suka padaku, tapi sekarang ... sikapmu berkata sebaliknya."

"Kau menyukai Olvin. Aku sudah tahu dari caramu memandangnya."

"Kalau sudah tahu," balas Sakura, lalu mengambil jeda untuk menyesap kopi, "... kenapa masih menyukaiku?"

"Hal yang paling rumit dari diri manusia, adalah hatinya, Sakura. Jangankan hati orang lain, untuk mengerti hati kita sendiri pun, tidak semudah itu."

Sakura diam. Langkah kaki perlahan membawanya duduk di kursi panjang yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. Yudis mendekat, tetapi hanya berdiri memandang air danau.

"Benar. Hati manusia sangat sulit dimengerti. Manusia juga kerap kali ... buta akan sekitarnya. Karena terlalu fokus pada satu titik, dia lupa melihat sekelilingnya."

"Dan satu titik bagimu ... adalah Ketua. Dan aku, adalah sekeliling titik itu. Kau melupakan keberadaanku karena hanya Olvin yang kau lihat."

Sakura meremat cup kopi. "Menurutmu ... apa semua orang berhak menyukai orang lain?"

"Tentu saja."

Sakura mendongak agar bisa melihat Yudis tepat di matanya.

Yudis menelan ludah menyadari sesuatu dari perkataannya.

Sakura tersenyum. "Kalau begitu ... sama sepertimu, aku juga berhak, kan, menyukai seseorang?"

Yudis mengalihkan pandang ke sembarang. Bodoh! Sederhana sekali, tetapi kenapa cowok itu tidak menyadarinya?

Semua orang berhak menyukai orang lain dalam hidupnya. Termasuk Sakura.

Yudis sudah dibutakan keinginannya sendiri. Sebuah keinginan untuk memiliki seorang gadis perfeksionis seperti Sakura.

Yudis menenggak habis kopi hangat. Matanya berkaca, ada kilat marah di sana. Namun bukan tertuju pada Sakura, juga yang lainnya, tetapi pada dirinya sendiri.

"Kau kemari dengan siapa?" tanyanya kemudian.

"Supir."

Yudis manggut-manggut. "Boleh aku pergi sekarang?"

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang