S2 After Rain Chapter 14

3 2 0
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 14 🍁

🍁 Dari arah berlawanan, kedua orang sama-sama berjalan pelan untuk menikmati suasana malam setenang air danau. Pantulan rembulan ditemani awan tipis berarak menciptakan lukisan malan yang indah.

Langkah kedua orang itu terhenti begitu mereka tidak sengaja bertemu tatap dalam jarak sepuluh meter di tengah jembatan. Tatap yang saling mengunci lama dengan sorot terbaca.

"Auxi." / "Krish."

Dengan jemari yang terkepal kuat di sisi tubuh, mereka melanjutkan langkah tanpa melepas pandang. Baru di langkah ke tiga, keduanya memutus tatapan itu.

Tidak ada tegur sapa.

Keduanya kompak menjatuhkan pandang ke bawah saat langkah mereka akan bertemu. Mereka saling menghindar dan melewati satu sama lain tanpa suara.

Bisikan angin lembut membelai tubuh mereka. Bulan nyaris bundar sempurna di angkasa menatap dalam kebisuan dua insan yang saling mengenal, tetapi memilih sikap tidak saling kenal.

Judhy berhenti di tempat Rocky berdiri sebelumnya. Pun Rocky, dia berhenti di tempat Judhy merapatkan kaki.

"Kenapa … kenapa harus kau, Auxi?"

"Kenapa … kenapa harus kau, Krish?"

"Kenapa kau menjadi tempat yang nyaman untukku?" ucap keduanya dalam hati, bersamaan.

"Krish …. Aneh. Kalau memang benar kau teman masa kecilku, tapi kenapa … kenapa aku sama sekali tak mengingatmu?"

"Auxi. Awalnya terasa sakit saat kau tak mengingatku, tapi sekarang … aku bersyukur karena hal itu."

Judhy mendongak menatap langit, menikmati embusan angin yang menerpa wajah dan mengajak anak rambutnya untuk menari. "Kenapa … malam ini terasa begitu sunyi, ya? Padahal, di dalam kepalaku begitu berisik," katanya dalam hati.

Rocky pun melakukan hal yang sama, cowok itu melihat lukisan malam yang mempesona. "Maafkan aku, Auxi. Sepertinya menjaga jarak denganmu … akan menjadi pilihanku," batinnya.

Detik setelah Rocky mengatakan kalimat perpisahan dalam hati, saat itu juga Judhy tergerak untuk menengok. Binar matanya nyaris sirna. Ada kesedihan yang tiba-tiba menyerang relung hati.

"Krish …. Apa kau …."

Rocky hanya melirik melalui ekor mata saat merasakan Judhy menatap punggungnya. Sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengambil langkah menjauhi gadis remaja teman pertamanya.

"Akan pergi?"

Judhy menggertak giginya. Gadis itu amat peka dengan atmosfir di sekitarnya, termasuk atmosfir perpisahan tanpa kata.

Tanpa sadar, tangannya terulur hendak memanggil Rocky yang semakin menjauh dari pandangan. Namun …

"Kenapa …. Kenapa suaraku tak bisa keluar. Bahkan untuk sekedar memanggilnya?"

… gadis itu tak mampu mengeluarkan suara.

"Aku mohon, Krish. Jangan pergi."

Sia-sia saja. Suara batinnya pasti tidak didengar oleh Rocky. Judhy memutuskan membuang muka, berjalan ke sisi jembatan.

Bisikan jahat kembali merayunya. Bisikan jahat kembali menghantui isi kepalanya. Bisikan jahat itu … semakin keras seiring embusan angin yang bertiup intens.

Tatap mata kosong memandang ketenangan air danau. Jemarinya mengerat pada tiang pembatas.

Sebagian dari dirinya berbisik lembut untuk mengakhiri rasa sakitnya dengan melompat dari jembatan. Namun, sebagian yang lain memberikan perlawanan.

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang