🍁 After Rain Chapter 48 🍁
🍁 Sudah seminggu ini Olive enggan berbicara dengan keenam rekan dekatnya semenjak tim Valencia kalah dari tim Luvin. Hanya satu orang yang masih berada di sisinya. Seorang gadis yang juga bernasib sama sepertinya, dipatahkan pergelangan tangannya oleh Judhy.
Keenam rekan Olive sengaja menunggu di lorong loby menantikan sang ketua geng mereka.
Jelvia mulai tak sabar berdiri di sana, hingga kegiatan merapikan poni yang sedikit diwarnai hijau menjadi pelampiasannya.
"Kalian berdua waktu itu ... main buruk sekali. Apa kalian sengaja?" tanya si gadis berambut biru. Alendia. Panggilan Alen.
Pertanyaan yang tiba-tiba keluar dari mulut Alendia itu sontak membuat Valencia dan Jelvia bertukar pandang.
"Kalau iya, kenapa?" balas Valencia dengan raut garang.
"Bukan apa-apa, toh sudah kalah juga. Hanya ingin memastikan saja kalau dugaanku benar." Alendia melihat Valencia dengan lirikkan sinis.
"Oke, kita mengaku salah atas kekalahan tim kita kemarin. Dan kita minta maaf," ujar Jelvia mencoba mendinginkan suasana yang mendadak panas.
"Santai," jawab Alendia.
Bersamaan dengan itu, Olive dan gadis berkucir kuda dengan poni nyaris menutupi mata, datang. Keenam gadis pun langsung menghadang langkah keduanya.
Olive dan Valencia bersitatap.
Hal itu memancing perhatian yang lain untuk melihat mereka. Namun, karena tak ingin menjadi korban perundangan berikutnya, siswa-siswi memilih berlalu begitu saja, pura-pura tidak tahu.
"Mau sampai kapan kau tidak ingin bicara dengan kami?" kata Valencia pada Olive.
Olive tak menjawab, malah buang muka.
"Sepertinya kita perlu bicara," ucap Valencia lagi. "Aku tunggu kau di taman belakang perpus."
"Tidak ada yang perlu kita bicarakan," jawab Olive bersamaan dengan Valencia sudah mengambil langkah.
Valencia pun berhenti dan segera berbalik.
"Kalau begitu tidak usah datang! Dan kita bubarkan geng 'C Three' ini." Valencia berlalu pergi.
Olive tak menanggapi serius perkataan Valencia. Dia malah pergi ke arah yang berlawanan, tetapi lengannya dicekal oleh Jelvia.
"Liv," panggil Jelvia penuh harap.
Olive menarik kasar tangannya agar terlepas dari genggaman Jelvia.
"Kau harus menemui Valen, Liv. Ada hal penting yang akan dia katakan padamu. Kalau kau ... masih tidak ingin berteman lagi dengan kami setelah Valen bicara padamu, ya sudah. Kami akan menerimanya."
Olive mendengkus geli, lalu menunduk dengan binar mata terluka karena rasa kecewa. Dia lantas berbalik dan menatap Jelvia tajam.
Melihat tatapan Olive itu, yang lain sampai menelan ludah karena takut. Olive bisa saja melakukan hal berbahaya jika sudah seperti ini. Tatapan tajam tanpa ada ekspresi.
"Para pengkhianat seperti kalian, sangat layak dibuang dari kehidupanku. Jadi berhenti bermimpi kalau aku akan mau berteman dengan manusia busuk seperti kalian!"
"Liv."
"Apa?!" Olive seketika mencengkeram dagu Jelvia, membuat yang lain memekik.
"Liv." Alendia berusaha mengingatkan Olive agar jangan bertindak kasar. Namun dia langsung bungkam begitu Olive menatapnya.
"Aku dan Valen yang mengkhianatimu, Liv. Jadi jangan libatkan mereka."
Olive mendengkus seraya menyeringai penuh arti. "Jadi kau mengakui kalau kau berkhianat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Teen FictionDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...