S2 After Rain Chapter 46

4 2 1
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 46 (Spesial Tim Luvin vs Tim Valencia part 2) 🍁

🍁 "Temenin ke belakang, Val," kata si rambut hijau saat baru saja keluar dari minimarket membeli minuman. Jelvia namanya. Biasa dipanggil Jelvi atau Vi.

Valencia manggut, lalu memberikan belanjaan pada salah satu teman mereka yang akan ke lapangan basket.

Mereka pun berpisah karena Valencia dan Jelvia berhenti di toilet perempuan yang menyatu dengan gedung sekretariat ekstrakurikuler. Toilet tersebut ada di lantai dua, sedangkan di bawah toilet laki-laki.

Jelvia membuka gagang pintu tak sabar, lalu melangkah masuk disusul Valencia. Keduanya sama-sama terkejut saat tahu ada orang di sana. Namun, arah pandang mereka tak sengaja tertuju pada wastafel. Tepatnya pada Judhy yang sedang mencuci tangan.

"Itu ... darah?" batin keduanya karena melihat air berwarna kemerahan yang masuk tertelan saluran pembuangan wastafel.

Menyadari kehadiran dua orang itu, Judhy menunduk dalam seraya mencuri kesempatan untuk mengusap darah di sekitar mulut.

Sementara Valencia dan Jelvia memilih masuk ke bilik setelah bertukar pandang.

Judhy pun menarik tubuhnya tegap kembali, lalu memastikan dengan melihat pantulan cermin bahwa sudah tidak ada darah di area mulut.

"Brengsek! Kenapa aku jadi selemah ini? Padahal hanya lari tiga putaran, tapi jantungku rasanya mau copot," batinnya. Kemudian dia berlalu pergi setelah menurunkan kembali lengan jaket olahraga hingga menutupi pergelangan tangan.

Beberapa saat kemudian, Valencia dan Jelvia keluar dari bilik toilet.

"Kau tadi lihat, Val?" tanya Jelvia.

"Lihat. Menurutmu air kemerahan yang tadi kita lihat itu ... apa, Vi?"

"Darah bukan, sih?" balas Jelvia dengan menautkan alis, agak ragu dengan jawabannya sendiri.

"Menurutku juga darah. Tadi dia pas nunduk, kita bisa lihat dari cermin, kan, kalau anak itu kayak lagi ngusap gituh. Ya mungkin ngusap sisa darah di sekitar mulutnya."

"Nah, aku juga berpikir begitu, Val."

"Jadi kabar kalau anak itu sakit parah, beneran, ya? Kukira cuma gosip yang disebar buat caper," kata Valencia lagi.

"Sama. Pantas anaknya pendiem, ternyata."

"Enggak ada kaitannya kali anak pendiem sama sakit."

"Eh, ada-lah, Val. Kan, biasanya kalo orang sakit parah itu enggak mau ketahuan sama orang terdekatnya, enggak mau bikin khawatir. Jadinya dia menarik diri dari lingkungan. Itu sih, yang aku tahu dari saudara jauh aku. Pas orangnya meninggal, baru ketahuan kalau dia sakit parah sebelumnya."

"Jangan ngomong yang enggak-enggaklah, Vi. Lagian aku yakin, kalau beneran mengidap penyakit parah, tuh anak kuat. Tapi aku harap sih, kita cuma salah lihat."

"Semoga." Jelvia mengedikkan bahu tak peduli, lalu bergerak mencuci tangannya. Lain gestur, lain di hati. Jelvia mendadak kepikiran dengan pertandingan basket yang akan berlangsung beberapa menit lagi.

Sementara di lapangan basket, tim kelas 10 A-1 ada Luvin, Jezrine, Avril, Keyra, dan ... Irnest. Sedangkan di kubu Olive cs, ada tiga teman Olive yang sedang menunggu kedatangan Valencia dan Jelvia.

Mereka melakukan pemanasan, menggerakkan tangan dan kaki ke kiri-kanan untuk meregangkan otot.

Sedangkan di bangku penonton, anak-anak kelas 10 A-1 duduk membentuk gerombolan, pun kelas Olive. Sedangkan untuk para cowok, mereka menonton di sisi lain, tepatnya berseberangan dengan tempat para cewek.

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang