S2 After Rain Chapter 33

7 2 0
                                    

🍁 After Rain Chapter 33 🍁

🍁 Tatapan para petinggi OSIS mengarah pada satu orang di hadapan Olvin. Gadis dengan bando putih, rambut hitam panjang tergerai hingga punggung, lalu memiliki poni menyentuh alis, begitu berani menatap sang ketua OSIS.

"Siapa yang mengizinkanmu masuk?" tanya Gerly karena tadi Prima menyelonong masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu ruang OSIS.

Prima menoleh Gerly dengan tatapan khasnya yang angkuh, sekaligus merendahkan yang ditatapnya.

"Aku tidak punya urusan denganmu."

Gerly merasa harga dirinya sebagai seorang petinggi OSIS dijatuhkan oleh juniornya itu. Ekspresinya tampak kesal dan ingin mencabik-cabik mulut Prima saat itu juga, tetapi dia tahan keinginan brutalnya itu. Dan tidak mungkin juga sih, dia senekat itu melakukan hal bodoh yang akan merugikannya.

"Katakan ada perlu apa kau kemari?" Yudis yang bertanya. Cowok berkacamata itu berdiri di sisi kanan Olvin.

Prima menatap dalam seorang ketua OSIS di hadapannya. "Aku ingin menuntut balas."

"Apa?" Sakura yang merespons.

"Aku ingin menantangmu, Ketua."

"Apa aku tidak salah dengar?" timpal Sakura lagi.

"Katakan." Olvin akhirnya membuka mulut di balik masker yang dipakainya. "Katakan kau ingin menantangku apa."

"Aku tidak memiliki banyak keahlian sepertinya, tapi aku yakin, kau bisa main catur, bukan?"

"Kalau aku menang?" tanya Olvin balas menatap Prima.

"Apa yang kau inginkan dariku?"

"Bergabunglah dengan OSIS."

"Dan kalau kau kalah?"

"Aku akan meminta maaf padanya. Itu yang kau inginkan, bukan?"

Prima menarik sudut bibirnya, tertarik akan sikap Olvin yang bisa membaca pikirannya. "Ya."

"Baiklah. Kalau kau bisa mengalahkanku bermain catur, maka aku juga akan mundur dari jabatanku saat ini."

"Olvin!" sentak Sakura dan Yudis bersamaan.

"Persiapkan papan caturnya," perintah Olvin mengabaikan protes dari kedua rekan.

Devan dan Yudis lantas melaksanakan perintah Olvin. Pertandingan dilakukan di ruang utama OSIS. Meja berada di tengah, Olvin dan Prima duduk berhadapan.

Prima memulai lebih dulu karena bidak catur miliknya berwarna putih.

Sakura, Yudis, dan Gerly menonton sambil berdiri.

Ruangan itu senyap sekali. Begitu tenang.

Sementara di kantin, Alinzy dan Avril sudah berkali-kali mengubungi Prima untuk menanyakan keberadaannya. Sialnya, nomornya tidak aktif.

Tadi saat bel istirahat berbunyi, Prima keluar paling awal. Katanya sih mau ke belakang, dan akan bertemu di kantin. Namun sudah lima belas menit berlalu, gadis penyuka warna putih itu belum juga kembali.

"Itu anak ke mana, sih?" Avril bergumam kesal. "Enggak seperti biasanya."

"Apa jangan-jangan ... diganggu gengnya Kak Olive?"

"Jangan sampai, deh. Eh, tapi, bisa jadi, sih. Pas ke belakang tadi, Prima ketemu Kak Olive dan gengnya terus ... Prima dibawa ke suatu tempat. Dan di sana, Prima dirundung habis-habisan."

"Dia ada di ruang OSIS," celetuk Jezrine tiba-tiba.

Jezrine cs bergabung duduk di meja yang sama dengan Avril dan Alinzy.

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang