After Rain Season 2 (End) Lengkap

S2 After Rain Chapter 4

🍁 S2 After Rain Chapter 4 🍁

🍁 "Ada yang ingin bertemu denganmu, sayang." Nyonya Kristin mengusap lembut kepala putrinya.

Judhy hanya menoleh sang bunda dengan tatapan sayu dan kosong. Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya, meskipun terhitung sudah tiga hari gadis itu bangun. Dia sedang menjalani rawat-inap untuk memulihkan kondisinya.

Nyonya Kristin kemudian melihat sang asisten di dekat pintu, memberi anggukkan sebagai perintah untuk memperbolehkan tamunya masuk.

Tatapan Judhy langsung terkunci pada sosok yang baru saja masuk. Sosok itu balik menatapnya.

"Krish."

Rocky mengikis jaraknya dengan brankar saat Nyonya Kristin memintanya untuk mendekat.

"Tolong ajaklah bicara. Tante tunggu di luar."

Rocky hanya mengangguk kecil membalasnya.

Saat Nyonya Kristin dan asistennya keluar ruangan, Rocky bergerak duduk di kursi sisi brankar.

"Bagaimana keadaanmu?" tanyanya.

"Seperti yang kau lihat."

"Pasti sakit, ya?"

Judhy diam.

"Aku senang saat mendengar kabar kau sudah siuman. Maaf baru datang."

"Tidak apa-apa."

"Apa sekarang ... kau ingat denganku, Auxi?"

Judhy hanya menggeleng pelan.

"Kalau begitu ... jangan dipaksakan."

"Krish ...."

"Ya?"

"Apa yang terjadi denganku?"

"Maksudnya?"

"Terakhir kali aku ingat, Ayah menghukumku karena ketahuan membawa benda terlarang ke kamar. Lalu ... aku merasa aku sedang tidur. Tapi suara berisik Bunda sangat menggangguku. Dan saat aku bangun ... aku melihat Bunda sedang tidur sembari menggenggam jemariku. Lalu aku perhatikan ... sikap Bunda berubah. Bunda jadi sangat perhatian padaku. Apa aku sedang bermimpi?"

"Tidak, Auxi. Ini bukan mimpi. Bukankah bagus kalau Bundamu berubah?"

Judhy mengangguk setuju. "Tapi aneh. Aku kadang tak sengaja melihat Bunda melamun, seperti sedang memikirkan ... seseorang yang sangat dirindukannya. Bukan Franklin, tapi orang yang tidak aku ketahui."

"Kau sudah coba untuk menanyakannya?"

"Entah kenapa ... aku tidak ingin bicara dengan Bunda, Ayah, dan yang lainnya."

"Denganku?"

Judhy lama memandang Rocky, sebelum akhirnya mengalihkan pandang ke sembarang. "Entahlah. Aku hanya percaya padamu."

"Kalau begitu ... teruslah percaya padaku."

"Tapi Ayah pernah bilang padaku, kalau tidak ada manusia di dunia ini yang bisa sepenuhnya kita percaya."

"Kalau begitu sisakan satu persen untuk tidak percaya padaku. Kau hanya perlu sembilan puluh sembilan persen percaya padaku, sisanya jangan. Atau sebaliknya."

Judhy menerbitkan senyum tipis. "Bagaimana melakukannya?"

Rocky mengedikkan bahu, lantas menjawab, "Tidak tahu."

Judhy melepas tawa kecil.

Tak lama berselang, Arin datang. Gadis itu melayangkan tatapan heran akan keberadaan Rocky. Namun, Arin langsung menatap Judhy berbeda, tatapan menggoda.