🍁 After Rain Chapter 34 🍁
🍁 Avril, Alinzy, serta Jezrine cs dibuat tercengang oleh sosok angkuh yang berada di barisan petugas OSIS.
Gadis bando putih dengan tanda pengenal OSIS itu sibuk memeriksa barang bawaan siswa-siswi yang hendak melewati jembatan menuju area belajar-mengajar Harba.
"Sejak kapan Prima gabung dengan OSIS? Bukannya dia bilang mau ikut OSIS pas kelas dua, ya?" Alinzy berbisik pada Avril.
"Entahlah. Berubah pikiran, kali," jawab Avril.
"Atau ... bisa saja dia melakukan sesuatu yang tidak kita ketahui."
Suara Jezrine itu sontak membuat Avril dan Alinzy menoleh.
"Kau tahu apa yang sudah dia lakukan?" tanya Avril.
"Mana aku tahu." Jezrine mengedikkan pundak tak peduli, lalu melanjutkan langkah menuju pos pemeriksaan diikuti Keyra dan Luvin.
Emosi Avril sedikit tersulut akan sikap Jezrine tersebut. Jezrine yang memancingnya bertanya, tetapi malah direspons seadanya.
"Sabar, Vril, masih pagi."
Avril berdecak sebal, kemudian menyusul masuk. Sayangnya saat akan mengantri di barisan Prima bertugas, Sakura meminta keduanya untuk mendekat. Alhasil, Avril dan Alinzy harus sedikit bersabar untuk menanyakan sesuatu pada Prima.
Geldan cs pun tak kalah terkejutnya begitu melihat Prima bertugas dengan anggota OSIS.
"Kau ikut OSIS? Sejak kapan?" Geldan menyempatkan bertanya saat tasnya kebetulan sedang diperiksa Prima.
"Kau melanggar, Geldan." Prima mengabaikan pertanyaan Geldan sembari menunjukkan rokok elektrik yang diambil dari tas cowok itu.
"Silakan bergabung dengan yang lainnya di sana," tunjuk Prima pada barisan siswa-siswi yang tertahan masuk.
Yudis, Devan, Gerly, juga Sakura yang memperhatikan Prima itu kompak mengangguk bangga.
"Pantas Olvin bertaruh menjadikannya anggota OSIS, ternyata dia tidak segan untuk menghukum temannya sendiri," ucap Yudis seraya menggerakkan tangan dari menyilang di depan dada, jadi menyimpannya ke dalam saku celana.
Kemarin, Prima kalah bermain catur. Olvin sepertinya tipe pemain yang sadis. Lantaran begitu Prima melakukan kesalahan kecil, bidak Prima dibantai satu per satu oleh Olvin. Hingga menyisakan satu kuda dan seorang ratu, baru Olvin men-skak mati.
Olvin datar menatap Prima, tetapi sorot matanya sedang merendahkan lawan main.
"Mulai besok kau bertugas bersama anggota OSIS lainnya," ucap Olvin dingin, waktu itu.
Meskipun sudah kalah telak dan cukup memalukan, Prima menarik sudut bibirnya tenang. Sorot matanya penuh misteri.
"Senang bermain denganmu, Ketua."
Olvin mengerjap sekali, lantas menatap Prima lebih lekat untuk membaca pikiran gadis itu. "Apa kau sedang merencanakan sesuatu?"
Prima hanya balas tersenyum penuh sirat, sebelum akhirnya bangkit dan meninggalkan ruang OSIS dengan segudang tanya.
Olvin pun mengeraskan rahang di balik masker. Kilat matanya menunjukkan gairah. "Generasi yang menarik," batinnya.
Kembali pada pos penjagaan, untuk sekian kalinya Prima ditatap penuh tanya oleh teman sekelas. Kali ini oleh Jeran, Hido, dan Amelyza cs.
Namun saat ditanya sejak kapan gabung dengan OSIS, Prima tak menanggapinya.
"Semalam Olvin sudah memberiku nama-nama kelas sepuluh yang akan direkrut menjadi OSIS," kata Sakura masih memperhatikan Prima dari tempatnya, berjarak sekitar tiga meter.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Fiksi RemajaDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...