S2 After Rain Chapter 58

5 2 1
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 58 🍁

🍁 Rocky.

Cowok itu terbaring tak berdaya di atas kasur. Luka ditubuh membuatnya demam tinggi. Dia menolak dirawat. Namun, dia sudah diperiksa dokter dan luka-lukanya sudah diobati.

Kevan juga mendapatkan hadiah luka memar dari para bodyguard Tuan Yohan, tetapi dia terlihat baik-baik saja. Dan kini, dia sedang menjaga Rocky. Harusnya.

"Tuan ...."

Kevan terkesiap dari tidurnya. Dia segera membuka mata dan menjatuhkan pandang ke wajah Rocky. "Kenapa? Ada yang sakit?"

Pertanyaan bodoh. Sudah jelas Rocky sedang sakit, malah ditanya. Kevan merutuki dalam hati kebodohannya itu.

"Maksudku ... kau butuh sesuatu?"

"Apa ... Auxi baik-baik saja?"

Eh?

Apa yang harus Kevan katakan? Jangankan untuk bertanya kabar mengenai keadaan Judhy pada Mas Krey, berniat menanyakannya saja Kevan takut. Dia tidak ingin berurusan lagi dengan Tuan Yohan dan para bodyguardnya.

"Apa ... Auxi baik-baik saja, Tuan?"

"Uhm ... itu ... sebaiknya kau tidak perlu mengkhawatirkannya. Aku yakin dia baik-baik saja."

"Kau harus memastikannya, Tuan."

"Tapi, bagaimana caranya? Kau lihat, kan, ayah dari anak itu, tidak main-main memukul kami. Bahkan pria tua itu tidak ragu menendangmu hingga muntah darah. Jadi sebaiknya ... kau lupakan gadis itu, Nak."

Rocky mengalihkan pandang pada langit-langit kamar. Diam.

"Bukankah kau ingin menyelamatkan ibumu?"

Rocky hanya melirik.

"Kalau begitu kau harus melupakan gadis itu. Karena setelah ini ... sepertinya kita harus berlatih lebih serius lagi agar bisa menyelamatkan Flody."

Rocky setuju dalam diam. Namun, dia harus memastikan bahwa teman pertamanya baik-baik saja.

"Tolong ambilkan ponselku, Tuan."

Kevan gegas bangkit, meraih ponsel di meja dan memberikannya pada Rocky.

Mata Rocky sedikit memicing melihat kontak nomornya. Tidak ada kontak Judhy, Arin, Mas Krey, juga ... nomor Prima.

Cowok itu menarik dirinya duduk sembari menahan sakit di perut, berusaha mengingat nomor yang ada di kepala. Lalu, dia mulai mengetikkan nomor di layar. Panggil.

Terhubung.

Rocky meneguk ludah, menunggu panggilan diterima di seberang sana.

Di sisi lain, Arin sedang berada di ruang latihan dance. Lebih dari 20 orang sedang melakukan gerakan tarian.

"Satu, dua, tiga, lompat." Olive memimpin di depan, bergerak ke kanan, lalu ke kiri. "Satu, dua, tiga, lompat." Gerakan itu ditutup dengan tepuk tangan sekali.

"Oke, cukup. Kita istirahat tiga puluh menit. Setelah itu latihan kita lanjutkan."

Anak-anak pun membubarkan diri. Arin berjalan ke ruang loker, mengambil tas, lalu mengecek ponsel. Keningnya berkerut. Ada lima panggilan tak terjawab dari ....

"Rocky. Ada perlu apa ya, dia sampai meneleponku?" Arin pun memutuskan melakukan panggilan balik.

Sembari menunggu teleponnya diterima, dia mengelap keringat dengan handuk wajah.

"Hallo, Ky?"

"Hallo, Rin."

"Maaf, tadi aku sedang latihan nari. Ada perlu apa, ya?"

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang