🍁 S2 After Rain Chapter 42 🍁
🍁 Di sebuah rumah megah bergaya klasik dengan empat pilar besar, halaman terdapat air mancur dan ditanami rumput, di sinilah si kembar tinggal dengan penjagaan ketat.
Baru pulang dari kegiatan klub, Olive melangkah tergesa menuju kamar di lantai dua. Tanpa mengetuk, dia membuka pintu dengan raut kesal yang ingin segera diluapkan. Gadis itu berjalan ke meja belajar yang ada di sana seraya melempar ponsel ke hadapan seorang cowok.
"Kak Olvin yang terhormat, apa kau sengaja ingin mendempakku dari OSIS dengan aturan konyolmu itu?"
Olvin menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan sebelum menoleh sang adik kembarnya. "Kenapa? Kau merasa tidak mampu untuk menahan diri agar tidak membuat masalah di sekolah?"
"Bukannya tidak mampu, tapi aku butuh kesenangan. Dan menindas orang-orang lemah adalah kesenangan bagiku. Jadi sebaiknya ubah aturan omong kosongmu itu!"
"Olive!" Olvin meninggikan suaranya, lantas bangkit berdiri dan mendekatkan wajahnya dengan sang adik. "Aku sudah muak dengan tingkahmu yang kekanakan itu."
Olive yang tak terima dengan ucapan Olvin, turut mendekatkan wajah hingga ujung hidung mancung keduanya nyaris bertemu. "Maksudmu kekanakan?"
"Merundung anak orang, apa kau pikir itu keren? Bagaimana kalau posisinya di balik? Mereka yang biasa kau rundung, balik merundungmu?"
"Humph! Bukankah kau sama saja?"
"Maksudmu?"
"Kau memanfaatkan anak-anak OSIS untuk mewujudkan ambisimu."
"Ambisi Papa juga kalau kau lupa."
"Ya. Kau dan Papa memang tidak ada bedanya. Kalian senang memanfaatkan orang lain untuk kepuasan diri kalian sendiri tanpa tahu betapa tidak enaknya hidup dalam paksaan. Yang ada di kepalamu, hanya ada bagaimana caranya memajukan sekolah, tidak peduli sekali pun itu menekan para siswa."
"Kau tahu apa alasannya?"
"Aku tidak ingin tahu. Karena aku masuk OSIS pun sebenarnya karena keinginan Papa. Bukan murni keinginanku."
"Aku sudah sering mengingatkanmu untuk tidak berulah, dan kali ini aku punya kesempatan untuk menekanmu. Bodoh jika aku tidak memanfaatkannya."
Plak!
Olive menampar Olvin penuh emosi.
"Setelah Papa, kau adalah orang yang paling aku benci di dunia ini!" serunya dengan bola mata berkaca. Sebelum akhirnya perlahan mundur, berbalik dan melangkah ke luar.
"Kau tidak mengerti posisiku, Olive. Papa yang menginginkanmu untuk menjadi calon ketua OSIS berikutnya. Aku tidak punya pilihan lain selain memaksamu untuk berubah agar anak-anak mempercayaimu menggantikan posisiku," batin Olvin.
Cowok mendongak, menatap kejauhan menembus langit-langit kamar. "Sebenarnya tanpa ada pemilihan sekali pun, kau bisa menjadi ketua OSIS, Olive. Hanya saja ... kau akan menderita sendiri jika tidak mendapatkan kepercayaan dari pengurus OSIS lainnya. Dan aku tidak ingin kau bekerja sendiri. Aku ingin kau bisa bekerjasama dengan yang lainnya. Dan agar bisa bekerjasama, maka satu sama lain harus saling percaya, Olive. Kau harus mengerti itu."
Sementara di kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Olvin, Olive tengah menangis dengan posisi tengkurap sembari memeluk bantal. "Ma, kenapa sih, Mama pergi setelah melahirkan aku? Mama benci Olive, ya?"
Di sisi lain, gadis berambut pendek sedang berada di atap rumah bersama Arin. Kedua orang itu tengah memandang bulan di angkasa. Tadi, Arin sudah menceritakan semua tentang kejadian hari ini di sekolah yang dia ketahui. Termasuk kalau Judhy masuk daftar nama calon pengurus OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Teen FictionDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...