S2 After Rain Chapter 8

4 2 0
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 8 🍁

🍁 Angin berembus lembut ketika seseorang turun dari mobil. Entah kekuatan apa yang dimilikinya, hingga orang-orang di area parkir SMP HarBa melihat ke arah yang sama.

Langkah pelan penuh percaya diri, sorot mata yang jauh memandang ke depan, dan rambutnya yang menari indah tertiup angin, bagai melihat pertunjukan gratis seorang bintang.

Gadis berkacamata serta memakai masker, lalu menenteng jas di lengan kiri, dasinya sedikit kendur nyaris menyentuh kancing atas, gadis itu ... masih jadi pusat perhatian hingga melewati pos pemeriksaan.

Tanpa dia sadari, sudah banyak kamera yang merekam juga memotretnya.

"Aura bintang," gumam Keyra.

"Aku yang cewek saja mengakui, dia terlalu cantik," kata Jezrine.

"Cantiknya over," ucap Luvin.

Ketiga gadis sampai mengikuti langkah gadis berkacamata hingga lenyap di tikungan lorong.

"Yang tadi itu ...." Alinzy sengaja menggantungkan kalimatnya. Dia menoleh Prima di tengah, lalu Avril di sisi kiri Prima.

"Judhy, kan, Prim?" Avril melanjutkan isi pikiran Alinzy.

"Lantas siapa lagi siswi di sini yang memiliki aura kuat dan membuat orang-orang tertarik untuk mencari tahu siapa dirinya?" balas Prima.

"Kau, Prim," jawab Alinzy tanpa berpikir.

"Tapi aku sedang bersama kalian, itu artinya dia bukan aku." Prima melihat Alinzy serius, sebelum akhirnya mengambil langkah yang tertunda.

Sementara di kelas 9F-2, sorot mata Arin yang menunjukkan tak bersemangat, seketika terkunci pada seseorang yang baru saja masuk. Pun seisi kelas.

Siswa-siswi di sana memandang gadis berkacamata dengan tatapan terpukau.

Sampai gadis berkacamata berhenti di hadapan Arin, Arin mengamatinya dari ujung kaki hingga ujung rambut, lalu menatapnya lama.

Baru ketika gadis berkacamata menyentil keras kening Arin, Arin tersadar dari jeratan pesona gadis di hadapan.

Gadis berkacamata lantas duduk di sebelah kanan Arin, tak mempedulikan Arin yang meringis sakit sembari mengusap kening.

"Bagaimana kabarmu? Sudah jauh lebih baik?" Arin bertanya serius, mengabaikan fakta kalau saat ini mejanya jadi pusat perhatian.

"Seperti yang kau lihat."

Oke, dari nada bicara teman sebangkunya ini, Arin bisa menyimpulkan kalau ... gadis penyuka permen karet sudah kembali. Sepenuhnya kembali menjadi gadis dengan tatapan tajam dan ... hanya akan menjawab singkat jika ditanya.

"Syukurlah. Ngomong-ngomong ... seminggu ini kau ke mana? Mbak Opin bilang, kau liburan sama Tante Kristin, benar?"

"Begitulah. Bunda ingin menebus semua kesalahannya, jadi ... kami benar-benar menikmati waktu berdua."

"Jadi ... sudah berdamai nih, ceritanya? Baguslah. Ikut senang dengarnya. Terus, ada oleh-oleh untukku?"

"Ada."

"Mana?"

"Tubuhku rasanya pegal-pegal, Rin. Kalau mau pijitin, boleh."

Arin berdecak sebal. "Aku serius, Judhy."

"Aku duarius."

"Iya-in." Arin pura-pura pasang wajah ngambek.

Melihat raut Arin yang pura-pura cemberut itu, Judhy tersenyum di balik masker. Namun begitu menyadari banyak pasang mata tertuju padanya, Judhy segera mengalihkan perhatian pada buku yang baru saja dikeluarkan.

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang