S2 After Rain Chapter 43

6 2 4
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 43 🍁

🍁 Melihat dari kejauhan sosok Olvin sedang berhadapan dengan Judhy, Olive tertarik mendekat, yang tentu saja diikuti ketujuh temannya.

"Sepertinya Kak Olvin serius dengan ucapannya kemarin," ucap Valencia diangguki yang lain.

Bukan hanya geng Olive yang mengerubungi kedua orang yang sedang bersitatap, siswa-siswi lain pun tidak mau ketinggalan.

Olvin menatap lekat gadis berambut pendek yang dicat biru di bagian depan kanan kepala, belakang, dan samping.

Tatap mata Olvin dingin mengunci, auranya begitu berkharisma. Mungkin kalau bukan Judhy, maka lawan yang ditatapnya akan tertunduk, kecuali memiliki sorot mata yang sama dengan cowok itu.

"Cepatlah Olvin, anak-anak semakin banyak yang datang," kata Yudis mengingatkan sang ketua pada tujuan mereka menunggu di pintu masuk bagian gedung kelas 10.

Olvin tak menggubris, matanya masih beradu pandang dengan pemilik mata yang bersorot sayu namun dalam.

Sampai merasakan Judhy akan pergi, Olvin baru menggerakkan tangan yang sedari tadi tersimpan di saku celana. Tangan itu terulur ke hadapan Judhy.

Banyak pasang mata yang bertanya-tanya apa yang akan dilakukan sang ketua OSIS. Namun bagi mereka yang hadir di aula waktu itu, mereka sedikit syok karena Olvin benar-benar hendak ....

"Aku mau minta maaf atas sikapku waktu itu," katanya tanpa merasa malu.

Judhy yang kini menjadi pusat perhatian masih mengunci mulut. Apa yang akan dilakukannya?

"Hey, kau tidak dengar?"

Olvin mengangkat tangan kirinya agar Yudis diam. Dia tahu, sang wakil terpancing emosinya karena sikap yang ditunjukkan Judhy begitu berani, mengabaikan uluran tangan seorang ketua OSIS.

"Aku sungguh minta maaf karena sudah membuang makanan buatan ibundamu waktu itu."

"Apa dengan maafmu itu, akan mengembalikan makanan yang sudah kau buang menjadi bersih, Ketua?"

Kalimat yang keluar dari mulut Judhy itu dinilai sangat berani. Siswa-siswi yang melihatnya memberikan beragam reaksi. Ada yang suka, juga ada yang merasa tersaingi.

"Tentu saja tidak."

"Kalau begitu minggir!"

Bukannya membuka jalan, Olvin malah mengikis jarak, mendekatkan wajah dan menyelami bola mata Judhy. Olvin bisa melihat kalau Judhy hendak memukulnya, tetapi Arin menahan tangan gadis itu.

"Kita punya mata yang sama."

"Aku bilang minggir!"

Lagi-lagi Olvin menguji kesabaran Judhy. Cowok itu malah mendekatkan bibir ke telinga kanan Judhy, lantas berbisik, "Menurutmu, apa yang akan terjadi jika ... anak-anak tahu kalau kau adalah ... putri dari ...."

Rahang Judhy mengeras di balik masker. Ingin rasanya dia menghajar seorang Olvin saat itu juga.

Olvin kembali menyelami mata Judhy, lalu menurunkan masker hingga dagu, dan senyuman yang dinantikan banyak siswi terulas indah di wajah cowok itu.

Ada yang histeris, tetapi langsung diam begitu ditatap sengit oleh yang lain. Ada yang juga yang sampai mimisan dan tak berkedip.

"Aku tahu siapa kau, jadi sebaiknya jangan memancingku untuk menyebarkan semua informasi tentangmu."

"Dari perkataanmu itu, boleh aku menyimpulkan kalau kau tidak benar-benar berniat meminta maaf padaku, bukan?"

Tiga detik beradu pandang, Judhy akhirnya buang muka dan mengambil langkah untuk menuju kelas. Siswi-siswi langsung membuka jalan tanpa diminta.

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang