S2 After Rain Chapter 90

5 0 0
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 90 🍁

🍁 Pembukaan perlombaan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda resmi dibuka pada hari Senin di stadion sepakbola Tentara Pelajar.

Perwakilan dari masing-masing sekolah berbaris rapi. Pak Walikota memberi sambutan.

Acara pembukaan itu sangat meriah. Jika di dalam stadion dipenuhi para manusia yang akan bertanding di arena resmi, maka di luar stadion banyak yang mencoba peruntungan dengan berjualan.

Usai acara pembukaan, setiap perwakilan sekolah menuju ke arena tanding sesuai dengan yang sudah ditentukan.

Ramai sekali. Pelajar dari berbagai daerah berdatangan dan berkumpul di satu kota untuk memperebutkan gelar juara umum.

Tahun lalu, juara umum diraih oleh SMA 1 kota Tentara Pelajar dengan memenangkan emas di berbagai cabang yang dilombakan, terutama bidang akademik. Sedangkan untuk SMA HarBa kota Tentara Pelajar harus puas berada di posisi kedua.

Mampukah kali ini SMA HarBa kota Tentara Pelajar meraih gelar juara tersebut? Atau justru sekolah lain yang berhasil merebutnya?

Entahlah. Masih terlalu dini untuk menyimpulkan.

Anak-anak dance mendapatkan dispensasi untuk melihat perlombaan langsung. Tim senior mendapatkan nomor urut tampil 17, sedangkan tim junior 117. Terlampau sangat jauh jaraknya.

GOR yang menjadi tempat perlombaan modern dance juga tari tradisional sesak oleh orang-orang yang akan menyaksikan acara bergengsi tersebut.

Pembukaan modern dance yang dibawakan oleh tim sang penyelenggara baru saja selesai. Suara tepuk tangan bergemuruh.

Olive sudah berada di belakang area tampil tanpa panggung. Gadis itu berdiri dengan sorot angkuh bersama banyak tim lain, menunggu giliran.

Pembawa acara mulai basa-basi, sebelum akhirnya memanggil tim peserta pertama. "SMA 1 kota Tentara Pelajar dengan nama grup 'The Sun Dance'."

Suara senyap seketika pecah oleh seruan yang memekakkan. Tepuk tangan. Teriakan. Siulan. Semua unsur musik mengudara.

Sembilan gadis cantik beradu pandang dengan tim Olive saat akan masuk ke area tampil yang hanya dibatasi sebuah garis merah.

Mungkin, kalau bukan acara resmi, Olive sudah mencolok pasang mata mereka. Benar-benar menyebalkan.

"Aku harap, kita bisa bertemu di final."

Olive menarik sudut bibir. "Itu pun kalau timmu berhasil masuk final."

Sangat tenang. Gadis rambut terurai dengan pakaian sedikit terbuka di bagian pundak itu menerbitkan senyuman yang membuat Olive muak.

Dulu, tim Olive dan tim dari SMA 1 pernah bertanding di 10 besar perlombaan di luar kota. Sayangnya, tim Olive tahun lalu tidak masuk ke 5 besar untuk memperebutkan gelar juara.

Kali ini, Olive bertekad akan membawa timnya juara untuk menuntaskan dendamnya tahun lalu.

"Aku pikir, kalimat itu harusnya ditujukan untuk kalian. Kalau begitu, permisi. Kami harus segera tampil."

Sembilan orang masuk ke area tampil. Di tengah lapangan tersebut ada tiga meja juri. Suara berisik mendadak hilang.

Dari sisi kanan, tim Olive turut menyaksikan penampilan mereka.

Musik mulai terdengar.

"Woooo." Penonton berseru senang.

Sedikit centil, tetapi tim dari SMA 1 itu memang tidak diragukan lagi soal penampilan dance mereka. Awalnya tubuh mereka bergerak santai mengikuti ritme lagu, tetapi perlahan bergerak energik, membuat para penonton sampai terpukau.

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang