🍁 S2 After Rain Chapter 15 🍁
🍁 Mobil yang dikendarai Mas Krey memasuki halaman rumah. Sialnya, mobil yang ditumpangi Tuan Yohan sudah masuk lebih dulu. Dan Tuan Yohan yang akan mengambil langkah masuk ke rumah, tertahan. Pria berkacamata itu memberi perhatian penuh pada Mas Krey dan putrinya yang baru saja turun.
Berjarak sekitar lima meter dari Tuan Yohan, Mas Krey tertunduk dalam. Sedangkan Judhy langsung buang muka setelah sempat bertemu tatap dengan mata sang ayah.
Tuan Yohan mendekati putrinya, mengamati dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu menatapnya tak terbaca.
"Krey." Tuan Yohan memanggil dengan sirat meminta penjelasan karena baju Judhy dan Mas Krey yang sama-sama masih basah.
Mas Krey melihat Judhy khawatir. Lantas pria itu memilih diam.
"Aku lompat dari jembatan di danau."
Perkataan Judhy sontak membuat Mas Krey mengangkat kepala, menatap Judhy tak percaya.
"Maksudnya lompat dari jembatan?" tanya Tuan Yohan menatap dalam mata putrinya.
Judhy balas menatap. "Ayah tahu maksudku."
Lengang sejenak, suara tamparan terdengar jelas di tengah hening malam. Para bodyguard di sekitar ketiga orang itu kompak menunduk dalam.
Dan entah kenapa, begitu ringannya pria berkacamata melayangkan tangan ke wajah putrinya.
Dua kali tamparan beruntun didapat Judhy, sebelum akhirnya Pak Lim mendorong Tuan Yohan hingga jatuh terjengkang.
"Jangan ikut campur!"
"Kau bisa bicara baik-baik dengannya!" balas Pak Lim, cepat. Emosinya terpancing.
Tuan Yohan bangkit, menepuk-nepuk celana dari debu yang menempel. Lalu merapikan jas, dan menatap tidak suka pada Pak Lim. "Bicara baik-baik?" katanya, lalu menunjuk Judhy. "Dia tidak bisa diajak bicara baik-baik, Pak Lim. Yang ada di kepalanya, hanya bagaimana dia bisa menyakiti dirinya sendiri."
"Putrimu tidak akan melakukan hal nekat tanpa sebab, Yohan. Kau harus sadar itu!"
Tuan Yohan buang muka, berusaha meredam emosi yang masih menguasai dirinya.
"Nona, pergilah dan bersihkan diri." Pak Lim berucap hanya sambil melirik Judhy di belakangnya.
Judhy tak bereaksi.
"Nona …."
"Franklin …." Judhy melihat sang ayah dengan tatapan terluka. "Ayah berharap Franklin, kan, yang selamat dari kejadian hari itu?"
Tuan Yohan diam.
"Karena Franklin adalah anak laki-laki."
Tuan Yohan masih mengunci mulut.
"Tapi yang selamat …." Judhy melihat sekitar, membuang kasar udara kotor dari tubuhnya. Dadanya mendadak terasa sesak. Lalu dia menggertak gigi kuat-kuat untuk menahan air mata yang memberontak keluar.
"Tapi yang selamat justru aku. Anak yang tak Ayah inginkan," lanjutnya. Air matanya sudah menumpuk, siap jatuh sekali berkedip.
"Aku …." Judhy menunduk dalam untuk mengontrol emosinya. Lalu dia kembali menatap sang ayah lagi. "Aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan sebagai anak Ayah dan Bunda." Air matanya yang tertahan, mengalir lembut membelah pipi.
Hening.
"Aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan sebagai anak Ayah dan Bunda. Jadi apakah kehadiranku di tengah-tengah kalian adalah sebuah kesalahan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Teen FictionDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...