S2 After Rain Chapter 73

7 1 1
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 73 🍁

🍁 Arin dan Prima menunggu tak tenang di luar. Sementara di dalam kamar, Judhy sedang bersama Nyonya Kristin. Wanita itu memberi usapan-usapan lembut di kepala putrinya.

"Masih sakit kepalanya?"

Judhy diam menatap mata sang bunda. Ada hal yang ingin gadis itu ungkapkan.

"Mau ngomong apa?"

"Aku mau pindah ke SSM."

Nyonya Kristin terdiam. Mungkin kalau kondisi putrinya tak seburuk sekarang, wanita itu akan setuju. Namun, situasi sudah berbeda.

Belajar di sekolah Semi Militer harus memiliki fisik yang kuat, dan wanita itu tidak yakin Judhy bisa menjalaninya.

"Bunda."

"Melihat kondisimu sekarang, Bunda tidak yakin."

"Kalau itu adalah permintaan terakhirku, bagaimana?"

"Jangan bilang seperti itu."

"Aku akan sembuh kalau sekolah di sana. Aku janji, aku tidak akan sakit lagi."

Ada keyakinan dari sorot mata itu.

"Oke. Tapi selesaikan satu semester."

"Itu lama sekali."

"Tidak lama. Kau jalani saja hari-harimu seperti biasanya. Nanti juga tidak akan terasa, kok."

Judhy diam.

"Kepalanya masih sakit?"

Judhy menggeleng pelan.

"Ya sudah, tidur, ya."

Mata lelah itu kembali terpejam. Usapan hangat menghantarkannya ke alam mimpi.

Sebuah kecupan mendarat di kening Judhy, sebelum Nyonya Kristin beranjak pergi. Wanita itu mempersilakan Arin dan Prima kembali masuk.

"Judhy tidak apa-apa, Tan?" tanya Arin.

"Tidak apa-apa. Kalau dia kesakitan lagi, langsung panggil Tante, ya?"

Sebuah anggukan dilakukan Arin dan Prima. Tidak ingin mengganggu tidurnya si gadis dingin, kedua orang itu memilih tidur di sofa.

Hari berganti. Seharusnya, gadis dingin masih di rumah, tetapi hari ini dia memaksakan diri untuk berangkat.

Prima yang sudah mengetahui keadaannya, mengawasi diam-diam. Arin terus menemani.

Olive senang melihatnya menginjakkan kaki di sekolah elite itu. Dia bahkan membeli banyak makanan di minimarket dan memberikannya pada si gadis dingin.

Entah apa yang membuat Olive melakukan hal itu. Yang jelas, gadis rambut pirang senang hati melakukannya.

"Dia adik angkatku mulai sekarang. Siapa pun yang mencari masalah dengannya, maka dia akan berurusan denganku."

Pernyataan Olive di ruang kelas 10 A-1 itu membuat ketujuh rekannya mengerjap cengo. Begitu juga penghuni kelas tersebut. Namun, tidak ada yang berani mengeluarkan sepatah kata pun.

"Jangan lupa dimakan."

Setelah mengatakan itu, Olive berlalu pergi diikuti ketujuh temannya.

"Waktu itu kau pernah mematahkan tangan Kak Olive, tapi kenapa hari ini ... Kak Olive malah mengangkatmu jadi adik angkatnya? Apa kami melewatkan sesuatu?" Amelyza menyilangkan tangan di depan dada. Pertanyaannya cukup mewakilkan keheranan yang lain.

Semua pasang mata tertuju pada gadis yang baru saja masuk setelah beberapa hari absen.

"Kenapa tidak tanya langsung pada orangnya?"

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang